Medali Nobel Ilmuwan DNA Laku Rp50,4 Miliar

Medali Emas Penghargaan Nobel
Sumber :
  • DAILY MAIL

VIVAnews - Setelah beberapa hari dipajang di rumah lelang Christie, medali Nobel milik ilmuwan penemu struktur DNA akhirnya berpindah tangan. Medali itu laku dengan harga di atas penawaran.

Medali Nobel 1962 milik ilmuwan James Watson itu dibeli dengn harga US$4,1 juta atau sekitar Rp50,4 miliar. Padahal harga yang diperkirakan rumah lelang tersebut hanya US$2,5 juta sampai US$3,5 juta. Harga medali ini ternyata dianggap sebagai rekor di rumah lelang itu.

Dilansir melalui NYTimes, Jumat 5 Desember 2014, medali itu terjual kepada pembeli yang tidak mau disebutkan namanya. Pembeli itu menawar melalui telepon. Total harga akhir yang ditawarkan Christie kepada para pembeli saat itu adalah US$4,76 juta.

Saat lelang berlangsung, harga awal yang ditawarkan US$1,5 juta, lalu naik bertahap sekitar US$100.000. Harga semakin melonjak setelah dua penawar menelepon dan melonjakkan harga menjadi US$4 juta.

Ilmuwan berusia 86 tahun itu memperhatikan proses lelang medali kebanggaannya itu dari balik ruangan. Sebelum lelang berlangsung, ia mengatakan bahwa uang hasil lelang itu sebagian akan digunakan untuk mendukung institusi pendidikan yang pernah menjadi tempat belajarnya, khusus mendukung dan meningkatkan penemuan sains.

Penjualan medali ini memang sempat menuai kontroversi karena Watson dianggap tidak lagi memiliki uang untuk menghidupi keluarganya. Ia sempat 'tidak dipedulikan masyarakat' setelah melontarkan kalimat-kalimat yang dianggap rasis. Donasi dari pejualan medali ini dianggap sebagian besar pengamat sebagai permintaan maafnya atas kontroversi tersebut.

Nobel untuk struktur DNA Double-Helix ini tidak diterima Watson sendirian. Rekannya, Francis Crix juga mendapatkan satu medali yang sama. Ia juga telah menjual medali itu tahun lalu senilai US$2,27 juta kepada CEO dari perusahaan biotech asal Tiongkok, Jack Wang.

Selain medali Nobel, Watson juga melelang beberapa barang lainnya. Termasuk dokumen pidato saat ia menerima Nobel. Dokumen itu laku US$365.000. Bersamanya dilelang juga manuskrip dari kuliah yang ia paparkan saat menerima medali, dan laku senilai US$245.000. (ren)


BACA JUGA:

Top Trending: Hal yang Terjadi Jika Indonesia Tak Dijajah hingga Tawuran Brutal Antar Pelajar
Pelita Jaya memastikan tiket ke putaran final BCL Asia 2024

Perbasi Apresiasi Sukses Pelita Jaya Tembus Babak Utama BCL Asia

PP Perbasi mengapresiasi tim Pelita Jaya Bakrie Jakarta yang berhasil lolos ke babak utama Basketball Champions League (BCL) Asia 2024.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024