Peneliti: Tinja Bisa Jadi Bahan Bakar Roket

Roket Antares yang membawa pesawat antariksa NASA
Sumber :
  • NASA
VIVAnews -
Penampakan Chandrika Chika Usai Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Narkoba, Udah Pakai Baju Oren
Sejauh ini peneliti dunia telah meneliti potensi kotoran manusia alias feses sebagai sumber energi alternatif.

Chandrika Chika Pernah Terlibat Urusan dengan Polisi Sebelum Jadi Tersangka Narkoba, Kasus Apa?

Feses dianggap bisa mendayai perangkat mobile, transportasi sampai menggerakkan instalasi tertentu.
Raisa Takut Kisah Hidupnya Diangkat Jadi Film Dokumenter: Ada Apa Dibaliknya?


Seakan tak mau kalah, Badan Antariksa Nasional AS (NASA) bersama peneliti Universitas Florida, tengah mengembangkan energi alternatif berbasis feses.

Gabungan peneliti itu ingin feses bisa sebagai bahan bakar roket, untuk membantu misi kembali ke bumi setelah eksplorasi di bulan. Pengolahan feses merupakan terobosan dibandingkan membawanya kembali ke bumi. Feses menjadikan beban pesawat bertambah.


Disebutkan
Daily Mail,
Jumat 28 November 2014, para astronot tak ingin mengotori bulan dengan membuang atau meninggalkan feses di satelit bumi itu. Untuk itu peneliti NASA, berpikir keras bagaimana memanfaatkan feses agar tak jadi beban saat kembali ke bumi.


"Kami mencoba mencari tahu berapa banyak metana bisa dihasilkan dari makanan yang belum dikonsumsi, kemasan makanan dan kotoran manusia," jelas Pratap Pullammanappallil, profesor pakar teknik pertanian dan biologi Universitas Florida.


Dia menjelaskan ide pengolahan itu untuk melihat sejauh mana feses bisa menjadi bahan bakar bagi roket. Riset peneliti menyebutkan gagasan ini potensial.


"Metana dari bahan itu dapat digunakan untuk bahan bakar roket. Ada metana yang cukup bisa diproduksi untuk kembali dari bulan," ujar dia.


Dengan bantuan mahasiswa doktoral Universitas Illinois, Pullammanappallil menguji feses di laboratorium. Keduanya menemukan proses pengolahan bahan makanan dan feses per awak astronot bisa menghasilkan 290 liter metana/hari.


"Semua diproduksi dalam seminggu," ujar Pullammanappallil.


Untuk mengubah feses menjadi bahan bakar, peneliti menciptakan proses pengolahan tanpa oksigen. Proses ini membunuh patogen pada feses dan akhirnya bisa memproduksi biogas. Materi ini merupakan campuran dari metana dan karbon dioksida.


Proes itu juga bisa mengolah feses menjadi sekitar 200 galon air yang tak dapat diminum setiap tahun.


Menariknya, air ini tetap bisa dimanfaatkan. Melalui proses elektrolisis, air bisa diurai menjadi hidrogen dan okigen. Nah para astronot nantinya bisa menghirup oksigen sebagai sistem back up.


Pullammanappallil mengatakan sementara karbon dioksida dan hidrogen yang ada bisa diubah menjadi metana dan air dalam proses pengolahan itu.


Studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal Advance in Space Research edisi bulan lalu.


Baca juga:





 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya