Baru 120 Ribu Website Pakai Domain .id

Ketua Umum PANDI, Andi Budimansyah
Sumber :
  • Vivanews/Agus

VIVAnews - Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) mengatakan nama domain yang menggunakan .id masih jauh lebih kecil.

"Sekarang [laman/website] yang menggunakan domain .id sekitar 120 ribu. Jauh lebih kecil dibandingkan yang mendaftar di TLD, yang mencapai 300 ribu situs," ujar Andi Budimansyah, Ketua Umum Pandi, kepada pers di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Kamis 27 November 2014.

Diketahui, TLD merupakan singkatan Top Level Domain. Biasanya yang menggunakan domain ini selalu diakhiri dengan .com.

Andy mengungkapkan, kenapa domain .com masih menjadi pilihan, dikarenakan untuk mendaftarnya tidak menyertakan identitas. Berbeda dengan domain .id yang harus menggunakan identitas saat mendaftar.

"Identitas ini bukan tanpa sebab karena dengan adanya identitas maka domain tersebut akan mendapat kepercayaan publik dan terhindari dari penyalahgunaan," jelasnya.

Pandi pun disampaikan Andi agar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara bisa membuat kebijakan mengenai alamat domain.

"Karena domain .id lebih terpercaya dan yang mendaftarkannya bisa bertanggungjawab. Hal ini sangat urgent," ungkap Andi.

Sebelumnya, data PANDI menyebutkan, per Januari 2014, jumlah nama domain yang berbasis .com di Indonesia mencapai 250.000, sementara domain yang dikelola PANDI di .co.id hanya berkisar 100.000 saja.

Bahkan dibandingkan dengan DTD .id. Bukti menunjukkan, data PANDI per Juli 2014, jumlah domain apapun.id tercatat 1.659, angka ini kalah jauh dengan DTD .id lain, misalnya .co.id yang mencapai 53.735 nama domain, .web.id (24.009), .sch.id (13.959). .or.id (5568), .go.id (3332), .ac.id (3116), .net.id (371), .mil.id (258), .biz.id (914), .my.id (2735) dan desa.id (1062). Jumlah total nama domian .id secara umum per Juli 2014 yaitu 110.768 nama domain. (ren)


BACA JUGA:

Pemain Korea Selatan Puji Timnas Indonesia U-23

3 Fakta Menarik Serial The Perfect Strangers, Maxime Bouttier dan Beby Tsabina Gemas Banget!

Ilustrasi etnis Uighur kerja di pabrik.

Diskriminasi Terhadap Perempuan Dalam Pekerjaan Kian Parah di Tiongkok

Tiongkok menduduki peringkat ke-63 dalam Indeks Kesenjangan Global pada tahun 2006 namun merosot ke posisi 107 pada tahun 2023.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024