Surat Albert Einstein Soal Simpati kepada Orang Yahudi Laku Rp152 Juta
- businessinsider.com
VIVAnews - Nama Albert Einstein tampaknya masih berbekas dalam masyarakat di Amerika Serikat. Meski sudah tiada, peninggalan Einstein diburu banyak orang.
Salah satu barang peninggalan ilmuwan terkenal dunia yang diburu yaitu surat terkait Perang Dunia II. Surat yang diketik dan ditandatangani langsung oleh Einstein telah laku US$12.500 (Rp152 juta) dari penawaran minimum US$10.000. Dokumen bersejarah itu dijual rumah lelang Nate D. Sanders, Inc.
Melansir Live Science, Senin 24 November 2014, dokumen historis itu berisi simpati mendalam dari Einstein menyusul penderitaan kaum Yahudi dibawah rezim Nazi. Surat itu ditulis pada 1939. Einstein menulis surat ini kepada Isidore Zelnikerof bronx, warga di New York yang dianggap membantu menyelamatkan kaum Yahudi dari politik Hitler.
Sepanjang 1930-an, Einstein telah menulis beberapa surat yang menyelamati pihak yang turut membantu kaum terdampak dari kebijakan genosida Hilter. Sayangnya detail isi surat itu tak mengungkapkan bagaimana peran Bronx pada masa itu.
Saat surat itu ditulis, banyak orang Yahudi Amerika turut membantu menyediakan tempat perlindungan bagi korban bencana Holocaous di Portugal, Perancis dan negara Eropa lainnya.
Suara kepedulian Einstein yang muncul atas nasib kaum Yahudi itu tak terlepas dari garis leluhur Einstein.
Ilmuwan ini terlahir dari garis darah orang tua Yahudi di Ulm, Jerman sebelum ia pindah ke AS. Saat itu, Einstein mengajak pembuat kebijakan Amerika dan Eropa untuk peduli dengan nasib kaum Yahudi selama Perang Dunia II.
Bersama kaum yahudi AS, Einstein menulis surat rekomendasi kepada kaum Yahudi Eropa agar berjuang mendapatkan visa ke AS.
(Surat yang diketik dan ditandantangani Albert Einstein/Live Science)
Bukan kali ini saja, surat Einstein telah laku dilelang. Pada 2012 silam, surat Einstein kepada filosof Yahudi Jerman, Eric Gutkind pada 1954 telah laku di situ lelang eBay. Dalam surat itu, fisikawan itu menjelaskan pandangan personalnya tentang tuhan dan agama yang terorganisasi.
Surat yang disebut 'surat Tuhan' ini laku lebih dari US$3juta (Rp36,8 miliar) untuk penawaran anonim online. Dalam surat itu ia mengaku bersyukur dengan anugerah Yahudi pada dirinya.
Benda lain milik Einstein memiliki daya tarik. Bukan hanya peninggalan tulisan saja. pada 2011, potongan otak jenius dari sang ilmuwan itu dipamerkan di Museum Mutter dan Perpustaan Historical Medical di Philadelphia, AS.
Di sana, 46 potongan otak sang penemu Teori Relativitas itu dipamerkan pertama kali. Irisan otak Einstein ini mengalami perjalanan yang panjang dan aneh sejak kematian Einstein pada 1955 di usia 76 tahun.
Kisah aneh ini dimulai saat seorang ahli patologi, Thomas Harvey, memindahkan otak sang ilmuwan fisika itu sesuai prosedur otopsi. Entah bagaimana, dia gagal menaruh otak ini kembali ke tempat asal.
Sayangnya, ahli waris Eintein mengaku tak merestui tindakan Harvey, hingga akhirnya ia kehilangan pekerjaan.
Harvey kemudian tetap meneliti otak Eisntein bersama dengan ahli patologi Philadelphia, William Ehrich. Kemudian setelah Ehrich meninggal pada 1967, janda Ehrich memberikan potongan otak itu ke beberapa dokter hingga sampai ke tangan Lucky Rorke-Adams, ahli syarat senior Rumah Sakit Anak Philadelphia. Roroke-Adams inilah yang kemudian menyerahkan irisan otak itu ke museum tersebut. (ren)
Baca juga:
Keren Banget, Sherina Main Teater Musikal Bareng Anak-Anak Sekolah
Sebagai pemeran utama dalam pertunjukan teater musikal ini, Sherina Munaf mengaku sangat bangga melihat anak-anak sekolah yang sangat pandai bermain musik orchestra.
