Facebook Berencana Buat Koran Harian Digital

Ilustrasi Facebook.
Sumber :
  • REUTERS/Dado Ruvic

VIVAnews - Beragam fitur terus dikembangkan Facebook untuk melayani miliaran warganya. Facebook kali ini akan membuat koran harian untuk menyaingi banyaknya media berita di dunia maya.

Dilansir melalui Phys.org, Senin, 24 November, hal ini disampaikan pendiri Facebook, Mark Zuckerberg pada awal November lalu. Dia menyatakan akan membuat newsfeed (pasokan berita) di Facebook. Pria yang akarab disapa Zuck ini menyebutnya sebagai "harian personal yang sempurna untuk semua orang di dunia".

Belakangan ini diakui, jejaring sosial memang telah menjadi sumber penting pemberitaan bagi banyak orang. Ini merupakan perubahan yang sangat dramatis mengenai bagaimana orang mendapatkan informasi di era digital.

Menurut Zuck, saat ini penyajian berita kepada pembaca dari berbagai macam media cenderung sama. Oleh karena itu, koran harian Facebook akan "menjahit" dan menyaring semua pemberitaan yang masuk, sesuai dengan ketertarikan masing-masing individu. Mereka akan menyajikan campuran berita dunia, peristiwa komunitas, juga kabar terbaru terkait keluarga maupun teman.

Menurut mantan editor USA Today, Ken Paulson, keputusan redaksi atas pemberitaan di "harian" Facebook nantinya tidak diambil berdasarkan keputusan jurnalis, melainkan ditentukan oleh algoritma untuk bisa lebih menghadirkan apa yang ingin dibaca pengguna. Cara ini diklaim lebih efisien.

"Ini merupakan pendekatan berbeda dari sebuah penyajian berita di koran. Ini merupakan sesuatu yang bagus tapi bisa juga buruk. Yang jelas, Facebook akan menghadirkan sesuatu yang tidak bisa dilakukan harian berita konvensional," ujar Ken, yang sekarang menjabat sebagai dekan komunikasi di Middle Tennessee State University.

Ditambahkan mantan editor Chicago Daily, Alan Mutter, harian Facebook akan lebih intim, relevan, dan luar biasa update dari waktu ke waktu. Yang paling penting, kata dia, semua pemberitaan adalah tentang apa yang diinginkan pengguna, menarik pembaca.

"Facebook memiliki semua data apa yang menarik dibaca oleh pengguna dan teman-temannya. Ini membuat pengguna akan memiliki kesempatan lebih besar untuk membaca apa yang menarik bagi dirinya. Inilah alasan mengapa Facebook mempekerjakan banyak teknisi dan ilmuwan data. Mereka ingin terus membuat algoritma yang lebih baik, lebih kuat untuk mengenali penggunanya," kata Mutter.

Namun sayangnya, menurut Mutter, jika nanti jadi diimplementasikan, dia tidak yakin jika pasokan berita yang diberikan Facebook akan benar-benar murni jurnalisme.

"Kemungkinan berita itu milik sponsor atau disubsidi. Tidak terlalu jurnalistik, tapi lebih ke sebuah konten," kata Mutter.

Baca juga:

FKUB Sulsel Larang Pendeta Gilbert Datang ke Makassar, Ini Alasannya

Atasi Gangguan Mental Sebelum Berujung Depresi, Ini Solusi Menjaga Kesehatan Jiwa
Rakyat Sudan terpaksa mengungsi dan kelaparan akibat konflik di negaranya.

Deretan Negara Ini Tercatat Dilanda Kelaparan Terburuk Sepanjang Sejarah

Gaza menghadapi krisis kelaparan yang parah, banyak wilayah di berbagai belahan dunia juga mengalami masalah malnutrisi dan kekurangan pangan akibat konflik yang terjadi

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024