Banyak Orang Indonesia Belum Percaya E-Commerce

Ilustrasi online shop.
Sumber :

VIVAnews - CEO Groupon Indonesia, Indrasto Budisantoso, melihat masih rendahnya bisnis e-commerce di tanah air. Padahal pertumbuhan smartphone di Indonesia kini tergolong pesat.

Bagi Indrasto, sedikitnya ada ada dua faktor yang membuat masih sedikit masyaratkat Indonesia belanja online. Salah satunya, soal trust (kepercayaan).

Rektor UNU Gorontalo Diduga Lecehkan 12 Mahasiswi, Dosen dan Staf di Kampus

"Orang Indonesia masih belum percaya karena bentuknya masih virtual. Mereka berpikir 'Ada nggak ya?' 'Sesuai yang diinginkan nggak?'" kata dia di kantornya di Jakarta, Senin 24 November 2014.

Faktor lain, kata Indrasto, faktor payment atau sistem pembayaran. Belum banyak pembayaran untuk e-commerce di Indonesia menggunakan kartu kredit, padahal di luar negeri sudah populer.

Indrasto menilai meski layanan e-commerce belum dilirik oleh masyarakat untuk membeli barang. Namun, ia percaya bahwa e-commerce akan segera menjadi pilihan di masa mendatang.

"Jadi, booming itu akan datang. Ibaratnya, Indonesia saat ini, seperti Tiongkok pada lima tahun lalu, dan India sekitar tiga tahun lalu," kata Indrasto.

Berdasarkan data analisa yang dimiliki Groupon, dari total populasi penduduk Indonesia sekitar 250 juta jiwa hampir 24 persennya mempunyai smartphone dan itu akan meningkat 40 persen di tahun 2015.

Sedangkan, untuk saat ini, hanya enam persen masyarakat Indonesia yang menggunankan layanan e-commerce. (ren)

Harmoni Energi Sehat Menyuarakan Pesan Kesetaraan dalam Pelayanan Kesehatan

BACA JUGA:

Ahmad Ali Temui Prabowo, Sekjen Nasdem: Bagian dari Silaturahmi, Pak Prabowo Pernah ke Sini

Band All Time Low

Konser Band All Time Low Siap Digelar, Supermusic Janjikan Hal Ini

Konser Forever: Live in Jakarta ini diharapkan akan menarik minat banyak pecinta musik, terutama mereka yang menyukai pop-punk, rock alternatif, dan emo di Indonesia

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024