Kuda, Badak, dan Tapir Ternyata Saudara

Etnis Kazakh, Xinjiang
Sumber :
  • ANTARA/Ismar Patrizki

VIVAnews - Para ahli purbakala percaya bahwa kuda dan badak merupakan saudara kandung di masa lalu. Mereka menemukan sebuah fosil dari saudara keduanya yang hidup di masa purbakala.

Fosil tersebut ditemukan di India dan hidup sekitar 54,5 juta tahun lalu. Penemuan ini, secara tidak langsung juga menguak mengenai keadaan India yang berubah dari masa ke masa.

Kuda, badak, dan tapir ternyata memiliki kelompok biologis yang sama, yaitu Perissodactyla. Disebut juga dengan nama hewan "odd-toed ungulates". Seperti namanya, kelompok Perissodactyla tidak memiliki jumlah jari yang jelas di kaki. Bahkan sistem pencernaannya pun cukup khas.

Tim ilmuwan John Hopkins menemukan hal ini saat sedang meneliti di pinggiran tambang batu bara di India. Dalam penemuannya, kelompok Perissodactyla hidup di anak benua India ketika masih berbentuk pulau, yang kemudian bertabrakan dengan Asia. Penelitian ini dilaporkan pada 20 November lalu di jurnal Nature Communications.

Sayangnya, meskipun para ahli purbakala ini telah menemukan Perissodactyla yang hidup di zaman Eocene, atau sekitar 56 juta tahun lalu, pola evolusi mereka masih menjadi misteri.

"Organ Cambaytherium (mamalia yang ditemukan di wilayah pertambangan), seperti gigi, jumlah vertebrae dan tulang tangan atau kaki, merupakan perpaduan dari Perissodactyla dan hewan yang lebih primitif," ujar Ken Rose dari Sekolah Kedokteran John Hopkins University, seperti dikutip Daily Mail, Senin 24 November 2014.

Tambang batu bara terbuka di timur laut Mumbai berisi banyak fosil gigi dan tulang. Rose menyebutnya sebagai harta karun dengan lebih dari 200 fosil yang diduga milik Cambaytherium thewisi, sebuah mamalia yang telah punah.

Namun, yang menarik, selain fosil-fosil tersebut, kata Rose, tambang batu bara di Gujarat juga menguak misteri mengenai pemisahan Madagaskar, migrasi individu, dan terjadinya tabrakan dengan benua Asia saat lempengan Bumi bergeser.

Pada 1990, dua peneliti, David Krause dan Mary Maas dari Stony Brook University, mempublikasikan jurnal mengenai mamalia di zaman Eocene. Pada tulisan itu mereka mengungkap jika kemungkinan besar mamalia di zaman itu, termasuk primata dan Perissodactyla, telah berevolusi di India saat wilayah itu terisolasi.

"Cambaytherium merupakan bukti konkret pertama yang mendukung ide teori tersebut," ujar Rose. (art)

BACA JUGA:

Kisah Sukses di Usia Emas, Mom Selly dan Perjalanan Kariernya di Industri Pertambangan

Wow! Ada Senjata HS Kaliber 9 Mm di Dalam Mobil Polisi yang Tewas di Mampang Jaksel

Keluarga Parto

Parto Patrio Rela Nahan Sakit Demi Tepati Janji Liburan Keluarga ke Bali

Eko Patrio juga bersyukur penyakit batu ginjal yang diderita oleh Parto belum menjalar ke mana-mana atau membahayakan organ lainnya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024