Tak Perlu Internet, Sinyal Radio Pun Bisa Digunakan Hacker

Ilustrasi hacker
Sumber :
  • iStock
VIVAnews
Bertemu Majelis Masyayikh, Menag Bahas Rekognisi Santri dan Ma’had Aly
- Ilmuwan komputer menemukan bahwa
hacker
Menegangkan, Timnas Indonesia U-23 Ditahan 10 Pemain Korea Selatan
ternyata bisa mencuri data pribadi meski tidak terkoneksi dengan internet. Mereka melakukannya dengan memanfaatkan sinyal radio.
Bawa Kabar dari Tanah Suci, Peran Media Optimalkan Penyelenggaraan Ibadah Haji

Mesin yang sensitif terhadap peretasan sering menggunakan jaringan sinyal radio untuk melindungi diri secara offline
. Ini dianggap sebagai cara yang efektif untuk membuat data tetap aman.


Namun tidak demikian dengan apa yang telah ditemukan oleh ilmuwan komputer dari Ben-Gurion University di Israel. Dia menemukan cara untuk meretas sebuah komputer dan mencuri data di dalamnya. Metode ini disebut dengan
AirHoper
.


Selama ini pengguna komputer memiliki pengukuran keamanan jaringan yang disebut
air-gap
atau
air-wall.
Didesain untuk memastikan jaringan komputer telah terisolasi secara fisik dari jaringan yang tidak aman, seperti internet atau LAN.


Para peneliti dari Israel ini menciptakan perangkat lunak komputer yang bisa mematahkan kode tersebut. Perangkat lunak ini mentransmisikan kode melalui sinyal radio FM yang dihantarkan dari kartu grafis komputer tersebut.


Dalam uji coba ini, mereka menggunakan Samsung Galaxy S4 dan harus mencolokkan
headphone
agar penerima sinyal radionya bisa berfungsi. Peretasan ini bisa dilakukan tanpa dideteksi pengguna. Namun memang pengoperasiannya sangat bergantung pada perangkat lunak tersebut sehingga harus diinstal lebih dulu ke komputer.


Sinyal radio FM bisa bekerja dengan jarak yang jauh sehingga sinyal penerima bisa diletakkan dimana sama. Oleh karena itu, peneliti lain mendesak agar para ilmuwan komputer lain bisa menemukan metode untuk bisa menangkal serangan dari sinyal radio ini.


"Skenarionya, meski Anda ke tempat yang aman dan membuat ponsel
standby
, virus itu tetap akan mengirim data ke ponsel. Teknik seperti ini bisa digunakan oleh orang atau organisasi yang tidak bertanggung jawab," ujar Chief Technology Officer Cyber Security Labs di Ben-Gurion University, Dudu Mimran, seperti dikutip dari
Daily Mail
, Jumat, 21 November 2014.


Meski bisa digunakan untuk mengirim data,
AirHoper
masih memiliki kekurangan karena menggunakan perangkat yang tidak terhubung dengan internet. Hal ini menyebabkan kecepatan transfer data sangat lemah. Metode ini hanya bisa mentransfer data 60
bytes
per detik dan hanya bisa dilakukan dalam jarak 1 meter sampai 7 meter. (ms)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya