Tubuh Ilmuwan Ini Penuh Tato Bertema Misi Luar Angkasa

Dr. Matt Taylor
Sumber :
  • BBC

VIVAnews - Rupanya misi Rosetta dianggap cukup fenomenal. Tidak hanya menciptakan sejarah baru, tapi juga menimbulkan inspirasi. Seorang ilmuwan bahkan mentato kakinya sesuai gambar misi tersebut.

Misi Rosetta mendaratkan sebuah robot luar angkasa, Philae, ke permukaan komet 67P/Churyumov-Gerasimenko menjadi proyek yang sangat menantang serta ambisius oleh Badan Antariksa Eropa (ESA). Sebab, misi keantariksaan sebelumnya yang dilakukan oleh Orbital Science dan Virgin Galactic mengalami kegagalan dalam peluncurannya.

Namun, peristiwa sebelumnya tak menggetarkan ESA untuk melanjutkan misi Rosetta-nya tersebut. Salah seorang ilmuwan yang terlibat dalam proyek mendaratnya Philae itu percaya kesuksesan yang akan diraih Rosetta. Saking yakinnya, pria ini telah mentato peristiwa itu di bagian tubuhnya.

Melansir Daily Mail, Jumat 14 November 2014, pria tersebut bernama Dr. Matt Taylor. Ia telah merajah paha kanannya dengan gambar misi Rosetta. Terlihat dalam tato itu ada Philae sedang mendarat di komet, yang tampak juga pesawat induk pembawa robot tersebut, Rosetta. Tato tersebut telah melekat di pahanya itu sejak Januari lalu.

"Saya sangat yakin bahwa misi pendaratan ini akan berhasil. Keyakinan itu saya gambar (tato) di tubuh saya bahwa kita akan sukses mendaratkan (Philae) di komet," Dr. Taylor.

Ternyata, tato yang melekat di tubuh Dr. Taylor tak hanya satu, melainkan cukup banyak, seperti di lengannya. Taylor memang sangat berbeda dengan ilmuwan kebanyakan yang terasa kaku dengan balutan jubah putihnya. Selain tato, ia pun memilih dengan menggunakan kemeja yang cukup cerah.

Bahkan, ESA sempat menginstruksikannya untuk menutup segala rajah di tubuhnya itu, di hadapan media beberapa waktu lalu, saat akan membicarakan tentang misi Rosetta.

Namun, itu hanya tampilannya, secara dedikasi, ia sangat gembira melakukan pekerjaannya. Profesor Mark McCaughrean selaku Penasihat Sains Senior di ESA, yang menunjuk Taylor terlibat dalam misi Rosetta, mengatakan ia ingin memberi peluang kepada ilmuwan muda seperti Taylor daripada para ahli yang sudah tua.

Mendapat kepercayaan waktu itu, Taylor pun menjawabnya dengan keyakinan dan kerja keras, seperti keyakinan yang ia tanam dalam sebuah tato di pahanya.

"Kesempatan untuk bekerja pada Rosetta merupakan misi besar dan saya tidak bisa menggambarkan kegembiraan terkait dengan misi ini. Ini benar-benar keren," ungkapnya.

Dr. Taylor menempuh pendidikannya di University of Liverpool dan meraih gelar PhD dalam ruang plasma fisika di Imperial College London.

Dia telah bekerja di ESA sejak 2005 serta diberi tugas ilmiah atas misi besarnya itu pada musim panas 2013.

Warga Iran Kini Dapat Kembali Berangkat Umrah Setelah 9 Tahun, Hal Ini Jadi Penyebabnya

Tato Rosetta di tubuh Dr. Matt Taylor


BACA JUGA:

Profil Selebgram Chandrika Chika yang Ditangkap Polisi Terkait Dugaan Kasus Narkoba

Rusia Makin Gencar Menyerang, AS Janji Secepatnya Akan Kirim Senjata ke Ukraina
Ilustrasi kanker serviks.

Melahirkan Berulang Kali Dapat Menjadi Risiko Kanker Serviks, Benarkah?

Ibu hamil memiliki daya tahan tubuh yang lebih lemah sehingga membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit kanker dan infeksi virus.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024