Ini Kata Kominfo soal Bakrie Telecom dan Smartfren

Btel 2.0
Sumber :
  • VIVAnews/Adri Irianto

VIVAnews - PT Bakrie Telecom, Tbk. (BTEL) dan PT Smartfren Telecom, Tbk. (Smartfren) berkolaborasi dalam penyelenggaraan jaringan. Namun ada beberapa langkah yang harus dilakukan Btel sebelum benar-benar mengeksekusi kerja sama ini.

Menurut Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI), Muhammad Budi Setiawan, kedua perusahaan memiliki tunggakan biaya hak penggunaan frekuensi (BHP). Dia menyarankan kepada keduanya untuk bisa menyelesaikan hal tersebut terlebih dahulu.

"Pekerjaan yang harus dibereskan terlebih dahulu adalah penataan frekuensi dengan Mobile-8. Lalu Bakrie dan Smart masih harus membereskan dulu isu tunggakan BHP. Batasnya nanti 14 Desember," ujar Iwan, sapaan akrab Budi Setiawan di Jakarta, 5 November 2014.

Dipaparkan Direktur Smartfren Telecom, Merza Fachys, di tempat yang berbeda, tunggakan BHP keduanya masing-masing sekitar Rp200 miliar.

Penggelaran teknologi layanan FDD LTE ini akan dilakukan Smartfren setelah resmi bekerja sama network sharing di 800 MHz. Tidak hanya Smartfren dan Btel, Telkomsel dikabarkan juga bersiap menggelar FDD LTE di 900 MHz setelah mendapat hibahan layanan Flexi dari Telkom.

"Telkomsel jika mau menggelar LTE bisa saja karena memang frekuensi itu sudah dinetralkan, tetapi itu ada pekerjaan yang harus dibereskan dulu yakni soal penataan frekuensi dengan Mobile-8,” kata Iwan.

Sebelumnya, industri seluler menyambut positif penataan di 800 MHz agar dimana teknologi netral diterapkan dan bisa menyelamatkan usaha pemain lapis kedua seperti Smartfren atau Bakrie Telecom. Namun, para pelaku usaha menjadi bingung kala muncul wacana FDD LTE di 900 MHz, mengingat tak semua pemain berbasis GSM bisa melakukannya karena keterbatasan frekuensi.

Tercatat, operator GSM yang memiliki frekuensi di 900 MHz hanya Telkomsel (15 Mhz), Indosat (15 Mhz), dan XL (7,5 Mhz).

Tadinya, harapan pemain GSM, pemerintah menetralkan frekuensi1.800 MHz dimana semua pemain memiliki frekuensi seperti Telkomsel (22,5 Mhz), Indosat (20 MHz), XL (22,5 MHz), dan Tri (10 Mhz). Sehingga persaingan sehat terjadi dan tujuan meningkatkan penetrasi broadband tercapai

Menkominfo Rudiantara, pada beberapa kesempatan, mengungkapkan jika FDD LTE merupakan suatu hal yang mungkin dilakukan. Bahkan pemerintah menyambut baik langkah operator dalam menggelar trial LTE. Ini dibuktikannya saat menghadiri trial LTE XL beberapa waktu lalu di Jakarta.

Baca juga :

Penyerang AC Milan Rafael Leao Bisa Dapat Ballon d'Or


Nyamuk aedes aegypti.

Kasus DBD Melonjak Tajam di Jakarta, Dinkes DKI Ungkap Penyebabnya

Dinas Kesehatan saat ini turun tangan untuk mengatasi persoalan kasus DBD di Jakarta, dengan menyosialisasikan para warga untuk melakukan gerakan 3M.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024