- iStock
VIVAnews - PT Bakrie Telecom, Tbk (BTEL) dan PT Smartfren Telecom, Tbk
(Smartfren) menandatangani kerjasama untuk kolaborasi penyelenggaraan jaringan. Langkah kolaborasi ini adalah komitmen kedua operator untuk mendorong peralihan teknologi CDMA menuju layanan 4G berbasis LTE FDD (frequency division duplexing).
"Kerjasama ini adalah respons cepat kami, operator CDMA, terhadap arahan pemerintah untuk mendorong broadband society dan broadband economy di seluruh Indonesia," kata Presiden Direktur Utama BTEL, Jastiro Abi dalam keterangan tertulisnya hari ini kepada VIVAnews.
Ditambahkan, setelah pengumuman kolaborasi ini, pelanggan BTEL dan Smartfren bukan hanya mendapatkan layanan yang berkualitas tapi di masa mendatang dapat berkesempatan menikmati layanan 4G berbasis LTE FDD.
Penandatanganan kolaborasi antar kedua perusahaan itu dilakukan pada pekan lalu dnegan tajuk Perjanjian Sewa Menyewa Jaringan.
Menurut Jastiro Abi, kerjasama BTEL dan Smartfren merupakan bentuk pelaksanaan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomer 932/2014. Dengan kerjasama itu, jaringan BTEL akan digabungkan dengan jaringan milik Smartfren sehingga dapat melayani pelanggan Esia.
Selanjutnya, BTEL akan menyewa jaringan dari Smartfren untuk melayani pelanggan ESIA sehingga pelanggan ESIA dapat terlayani dengan jangkauan yang lebih baik.
"Kami sangat mengapresiasi langkah pemerintah yang telah menetapkan frekuensi 800 Mhz sebagai frekuensi yang netral teknologi, sehingga seluruh pelanggan Esia dan Smartfren dapat terus menikmati layanan telekomunikasi yang murah dan berkualitas tinggi yang selama ini didapatkan dari teknologi CDMA," tambah Abi.
Ia menambahkan, selain pelanggan yang akan sangat diuntungkan, pemegang saham dan para stakeholders dari masing-masing, BTEL dan Smartfren juga turut menarik manfaat dari kerjasama ini.
Kualitas yang sama
Senada dengan Abi, Presiden Direktur Smartfren Rodolfo Pantoja mengatakan Smartfren sangat yakin program penyehatan industri CDMA ini akan benar-benar berhasil dengan kerjasama kolaborasi usaha antara BTEL dan Smartfren ini.
Menurut Rodolfo, dalam perjanjian sewa jaringan itu, Smartfren sepakat untuk memberikan kualitas layanan yang sama dengan yang diberikan kepada pelanggan Smartfren. Kerjasama itu diyakini bakal meningkatkan layanan dan efisiensi serta meningkatkan kemampuan keuangan BTEL.
"Sebagai dua operator milik pengusaha nasional, kita bukan saja harus cepat dan terdepan dalam mendukung program pemerintah, tapi juga harus saling mendukung satu dengan yang lain, bersama-sama mengatasi masalah yang selama ini membatasi pertumbuhan perseroan,” kata Rodolfo.
Kerjasama 4G
Lebih lanjut, BTEL dan Smartfren segera menjajaki kemungkinan pengembangan jaringan menuju layanan 4G berbasis LTE FDD guna meningkatkan kualitas dan layanan bagi para pelanggan.
"Saat ini yang terpenting adalah kepentingan pelanggan, baik ESIA maupun Smartfren terlayani dengan sebaik-baiknya. Karena kalau pelanggan senang, maka para stakeholders bahkan regulator pun akan senang dan mendukung," kata Jastiro.
Baik ESIA maupun Smartfren akan tetap hadir seperti biasa namun
dengan operasional yang jauh lebih efisien dan khususnya untuk pelanggan ESIA akan mendapat jangkauan lebih baik.
Rodolfo mengapresiasi langkah Kominfo mendorong kedua operator nasional ini dalam sebuah proses penyehatan Industri Telekomunikasi nasional sehingga masyarakat dapat merasakan layanan telekomunikasi seperti layaknya negara maju lainnya. (ita)
Baca juga :