Tanpa Payment Gateway, RI Kebobolan Rp7,5 Triliun per Tahun

Sumber :
  • REUTERS
VIVAnews
Unik, Pendaftaran Bakal Calon Bupati di Manggarai Serahkan Ayam Jago dan Tuak ke Panitia
- Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kominfo, Bambang Heru Tjahyono mengatakan, bisnis transaksi elektronik di Indonesia bakal terus kebobolan jika tak memiliki
payment gateway
Siap-Siap Baper, Nicholas Saputra Terjebak Cinta Segitiga dengan Aktris Filipina dan Aktor Korea
.
Tabrak dan Hendak Rampas Mobil, 6 Debt Collector Sadis Ditangkap Polres Labusel

"Semua transaksi ke luar negeri, setiap tahun, kita potensi kehilangan Rp7,5 triliun. Itu hilang karena
nggak
ada
payment gateway
," ujar Bambang dalam pembukaan Indocomtech 2014, di JCC Senayan, Rabu 29 Oktober 2014.


Untuk itu, Kominfo bersama instansi lain berencana mendorong kehadiran
payment gateway
sendiri, sehingga potensi bisnis tak lari ke luar negeri.


Bambang menyebutkan, pada 2016, diharapkan transaksi elektronik di Indonesia sudah bisa menggunakan
payment gateway
yang mampu menutup kebocoran kerugian transaksi ke luar negeri. "Nanti kita akan urus," kata dia.


Dalam kesempatan ini, Bambang juga menyinggung soal Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 berisi kewajiban para penyelenggara sistem transaksi elektronik (PSTE) di Indonesia. Dalam PP itu, salah satu aturannya mewajibkan para PSTE menanamkan data center di Indonesia.


"PP 82 adalah untuk menumbuhkan
trust
dalam negeri," kata dia.


Bambang mengatakan, dengan kewajiban para penyedia layanan transaksi elektronik publik menempatkan data center di Indonesia, pada gilirannya akan menumbuhkan bisnis di dalam negeri sendiri.


"Jadi, bisnis data center akan tumbuh dan bersaing di sini," ujarnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya