Jurus Acer Naikkan Pamor Smartphone Liquid

Leap, Jam tangan pintar dari Acer
Sumber :
  • Vivanews/AgusTH
VIVAnews
Detik-detik Pelaku Dugaan Pelecehan Seksual Anak di Bawah Umur Diamuk Massa
- Sebagai pendatang baru pada pasar ponsel pintar di Indonesia, Acer mengakui masih cukup sulit untuk mengalahkan pemain ponsel pintar terbesar. Brand pemain ponsel pintar terbesar sudah tertanam di pikiran pengguna.

Terpopuler: Pengakuan Shin Tae-yong ke Ernando, Kata Pelatih Australia Usai Dihajar Timnas Indonesia

"Kami akui, dibanding
Waspada! Buaya Masih Berkeliaran di Kolam Ikan Milik Warga Medan Labuhan
brand lama, brand awareness mereka lebih
powerful
. Apalagi pasar PC dan laptop kini sudah jenuh, pertumbuhan ponsel pintar juga makin signifikan," jelas Fabian Kayatmo, Senior Product Manager SHH Departement PT Acer Indonesia, di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Selasa 28 Oktober 2014.


Namun Acer tak lantas angkat tangan dengan dominasi pemain lama. Datang ke pasar ponsel pintar, Acer menjalankan strategi agar nama
brand
mereka bisa sedikit demi sedikit bersaing dengan merek ternama.


"Kami masuki semua segmen, semua segmen kan orangnya berbeda-beda. Tapi kita tonjolkan
flagship
premium kami," ujarnya.


Strategi menonjolkan seri ponsel premium tak lantas menganaktirikan segmen entry level.


"Tetap kami tak lupakan segmen
entry level
. Kami masuki (pancing) dengan ponsel
mid to high
(menengah). Kendaraaan untuk tingkatkan
brand awareness
Acer melalui produk
flagship
," ujar dia.


Guna mencuri perhatian pengguna ponsel pintar, Acer menghadirkan ponsel dengan spesifikasi yang sama dengan ponsel brand lama, namun perusahaan asal Taiwan ini berani mematok harga yang lebih terjangkau.


"Misalnya
spare part
-nya sama, tapi kami bisa bikin ponsel jadi tipis dan harga yang terjangkau," kata dia.


Fabian menambahkan mulai tahun ini Acer makin fokus meningkatkan
brand awareness
kepada pengguna ponsel pintar di Indonesia.


"Ini pasar yang potensial, sebab peningkatannya signifikan. Dari tahun lalu pengguna
smartphone
yang hanya 30 persen dari total mobile menjadi 50 persen," bebernya. (ita)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya