- Reuters
VIVAnews - Pendiri dan CEO Facebook, Mark Zuckerberg tengah gencar mengampanyekan perluasan akses internet bagi masyakarat di berbagai belahan dunia melalui inisiasi Internet.org. Dalam mewujudkan misi itu, perusahaan jejaring sosial terbesar itu menggandeng perusahaan teknologi dan telekomunikasi di berbagai negara.
Guna mewujudkan misi itu, Zuckerberg pun melakukan kampanye ke berbagai negara, mulai India, Indonesia, Korea Selatan, Jepang sampai Tiongkok.
Nah, saat melawat di negeri Tirai Bambu ini, bos Facebook memberi kejutan. Saat presentasi di Tsinghua University, Beijing, kemarin, dilansir Mashable, Kamis 23 Oktober 2014, Zuckerberg berbicara dengan bahasa Mandarin secara fasih. Awalnya moderator diskusi kampus itu membuka dengan diskusi dengan bahasa Inggris, namun Zuckerberg malah menjawabnya dengan bahasa Mandarin.
Sontak, penggunaan bahasa Mandarin itu membuat senang dan riuh peserta diskusi. Menyadari keriuhan itu, sang moderator pun sampai akhir memandu diskusi yang yang berjalan selama 30 menit itu dengan bahasa Mandarin. Dalam diskusi, beberapa kali, Zuckerberg melontarkan humor.
"Saya selalu tertarik pada budaya China dan mempelajari bahasa merupakan cara yang bagus untuk mempelajari budaya," Zuckerberg mengaku.
Soal keahlian bahasa itu, Zuckerberg diketahui sudah mulai belajar bahasa Mandarin pada 2010 silam. Dan ia mengakui memiliki kemampuan berbahasa Mandarin merupakan tantangan pribadinya.
Keahlian itu berguna setidaknya di lingkungan keluarganya. Keluarga istrinya, Priscilla Chan, hanya bisa berbahasa Mandarin. Dengan kemampuan itu, ia mengaku lega karena bisa berkomunikasi dengan mertua dan saudaranya tanpa halangan.
Zuckerberg kemudian mengunggah diskusi dalam bahasa mandarin di akun Facebooknya.
"Kunjungan publik pertama saya di China di Universitas Tsinghua. Kami mendiskusikan Internet.org, inovasi dan hari-hari pertama Facebook," tulis Zuckerberg.
Ia sempat menyampaikan pujian pada Universitas Tsinghua, yang mana merupakan pusat pembelajaran dan riset yang luar biasa, menginspirasi bersama dengan talenta pemimpin masa depan Tiongkok.
Pengamat sebut Hadirnya Anies dan Muhaimin di KPU Beri Legitimasi Hasil Pemilu
Kehadiran pasangan AMIN saat penetapan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024–2029 dinilai bisa memberi legitimasi hasil Pemilu 2024.
