- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Sebagai perusahaan telekomunikasi di Indonesia, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), memiliki kewajiban untuk terus membangun infrastruktur broadband. Selain sebagai basis pendapatan, Telkom juga diperkirakan memiliki kemampuan paling baik di ranah bisnis digital.
Hal ini dibuktikan Telkom dengan gelontoran dana yang cukup besar untuk membangun infrastruktur broadband, baik tahun ini maupun tahun depan. Mereka yakin, jika hal ini bisa menopang pendapatan Telkom.
"Dana yang kami siapkan sekitar Rp15 triliun tahun ini. Tahun depan, diperkirakan Rp45 triliun," ujar Direktur Utama Telkom, Arief Yahya, dalam keterangannya, Rabu 22 Oktober 2014.
Menurut Arief, dana sebesar itu akan dialokasikan untuk beberapa hal, mulai dari membangun backbone, transmisi, akses dan ekosistem aplikasi. Dari upaya tersebut, kemungkinan nilai kapitalisasi pasar perseroan bisa mencapai lebih dari Rp300 triliun di 2015.
"Peningkatan pertumbuhan Telkom dari beberapa bisnis, terutama di selular, bisnis internasional dan monetisasi anak usaha," ujar dia.
Ditambahkan Direktur Enterprise and Business Service Telkom, Muhammad Awaluddin, tahun depan Telkom akan memiliki 15 juta homepass serat optik yang menelan investasi sekitar Rp12,5 triliun.
"Kami sudah memulai pergantian serat optik sejak 2006, hingga sekarang ada sekitar 10,2 juta homepass. Tahun ini, tambahan homepass untuk semua segmen (ritel dan korporasi) ada sekitar 2,1 juta sambungan optik,” paparnya.
Dalam keterangannya, Telkom menunjukkan riset terbaru KDB Daewoo Securities yang menyatakan jika Telkom akan menjadi perusahaan telekomunikasi yang paling diuntungkan dari bisnis data.
Menurut analis, di tengah pertumbuhan sektor telekomunikasi Indonesia yang stagnan, Telkom memiliki potensi pertumbuhan berkelanjutan atas permintaan jasa data di Indonesia. (asp)
Deretan Negara yang Miliki Pesawat Canggih Anti-Nuklir di Dunia
Secara umum, pesawat digunakan sebagai sarana transportasi penumpang untuk keperluan komersial, namun beberapa juga dimanfaatkan sebagai perlindungan dai serangan nuklir.
