Cara Microsoft Turun Tangan Atasi Virus Ebola

Satya Nadella, CEO Microsoft.
Sumber :
  • REUTERS/Microsoft

VIVAnews - Virus Ebola yang kian menyebar ke berbagai wilayah telah menjadi perhatian dunia. Tak ketinggalan, perusahaan teknologi Amerika Serikat, Microsoft, turut prihatin dengan wabah yang telah menewaskan ribuan orang itu.

Dalam sebuah konferensi enterprise awal pekan ini di San Francisco, CEO Microsoft, Satya Nadella mengungkapkan proyek inisiatif untuk mendukung riset yang berkaitan dengan Ebola.

Guna menggelar proyek itu, Microsoft mengerahkan sumber daya komputasi awannya miliknya, Azure, agar proyek dapat berhasil.

"Mobilitas muncul karena komputasi awan. Ini sangat penting bagi kami untuk mendukung setiap bisnis di tiap industri tiap wilayah," ujar Nadella dilansir Mashable, Selasa, 21 Oktober 2014.

Bos Microsoft itu memang dikenal fokus untuk mendorong layanan komputasi awan. Sejak menduduki CEO menggantikan Steve Ballmer awal tahun ini, Nadella memang berkomitmen dengan visi "cloud first and mobile first".

Nadella menambahkan perusahaan siap menyediakan semua sumber daya pada platfrom Azure untuk membantu riset Ebola dan bencana lain.

Microsoft kini menerima pengajuan proyek yang mengembangkan pemahaman yang lebih baik seputar penyebaran dan penyembuhan virus Ebola, serta faktor yang berkaitan dengan wabah tersebut.

"Proyek yang berkualitas akan diberikan dukungan sumber daya Azure untuk membantu proyek mereka," ujar Nadella.

Untuk diketahui, Microsoft bakal memperkenalkan Azure Marketplace, yang memungkinkan pelanggan bisnis membangun dan menjual aplikasi serta layanan. Azure Marketplace akan diluncurkan dengan ratusan mitra Microsoft termasuk Oracle, Cloudera dan CoreOS.

Selain Azure, pada lini bisnis komputasi awan, Microsoft telah memperkenalkan layanan mesin virtual G-series, yang mana masing-masing mesin mendukung penyimpanan hingga 32 TB.

Khofifah: Alumni UNAIR Harus Tingkatkan Kualitas SDM untuk Bangun Indonesia

Wakil Presiden Eksekutif Entreprise dan Komputasi Awan Microsoft, Scott Guthrie, mengatakan mesin virtual itu memiliki memori empat kali lipat lebih banyak dibanding mesin virtual besutan Google.

"Mesin virtual G series baru kami bersama dengan Premium Storage, akan memungkinkan pelanggan menjalankan beban kerja yang paling diminta," tulis Guthrie dalam pernyataannya.

Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting

Ambisi Tim Bulutangkis Indonesia Raih Juara Piala Thomas dan Uber 2024

Optimisme kemenangan dirasakan timnas Indonesia untuk merebut kembali piala di turnamen bergengsi Piala Thomas dan Piala Uber 2024

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024