Badan Obat AS Gunakan Akun Orang, Facebook Protes

Facebook
Sumber :
  • digitaltrends.com

VIVAnews - Facebook tengah geram dengan aksi badan pemerintah Amerika Serikat. Musababnya soal langkah Badan Pencegahan Obat Terlarang (DEA) AS menciptakan akun Facebook palsu untuk membekuk pengedar obat-obatan terlarang.

Badan obat itu diketahui menciptakan dan meniru akun seseorang pengguna demi menarik pengedar dan pejahat obat terlarang. Dengan demikian, badan itu lebih mudah membekuk penjahat.

Melansir Slashgear, Senin 20 Oktober 2014, sebelumnya DEA memang mengakui menggunakan identitas pengguna wanita asli untuk mengirim pesan dengan modus pura-pura menawarkan narkoba. Tapi alih-alih membekuk penjahat, cara ini nihil, justru terjadi salah tangkap.

Menyusul kejadian itu, situs jejaring sosial terbesar itu protes dan menuduh DEA telah melanggar ketentuan dalam Facebook. Sayangnya, meski diprotes keras, Departemen Kehakiman AS sejauh ini justru tak memutus salah langkah DEA itu. Penegak hukum itu mengatakan meski agen DEA, Timothy Sinnigen, melanggar tapi departemen berdalih, sang agen diberikan akses oleh pengguna yang jadi korban penyamaran, Sondra Arquiett.

"Tergugat mengakui bahwa penggugat tidak mengizinkan untuk penggunaan foto-foto yang terdapat di telepon pada halaman Facebook yang disamar, tapi menyatakan penggugat secara implisit setuju dengan memberikan akses ke informasi disimpan dalam ponselnya," dalih Departemen Kehakiman itu.

Viral Jeam Kelly Sroyer Dikeplak Shin Tae-yong, Ternyata Gegara Ini

Dengan persetujuan penggunaan informasi itu untuk membantu penyelidikan kriminal itu tak melanggar hak privasi pengguna.

Dalam protes resmi perusahaan, Kepala Keamanan Facebook, Joe Sullivan, menuliskan Facebook telah merasakan kerusakan mendalam akibat peristiwa pelanggan identitas yang berujung salah tangkap. Sullivan juga menuliskan kebijakan dan persyaratan Facebook telah dilanggar DEA, khususnya dalam pemintaan identitas asli. Surat protes itu juga menekankan langkah badan pemerintah AS itu akan mengancam integritas Facebook dan kepercayaan pengguna.

Tak hanya dihujat oleh Facebook saja, badan pemerintah AS itu juga digugat oleh Arquiett. Sang korban mengatakan privasinya telah dlanggar dan ia merasa dalam bahaya sebab foto anak laki-lakinya yang digunakan dalam penyamaran itu.

Kemenkominfo Mengadakan Kegiatan Talkshow "Promosi Budaya Indonesia Lewat Konten Digital"
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi/Realisasi Investasi.

Pemilu di AS dan Eropa Diprediksi akan Pengaruhi Iklim Investasi Indonesia

Selain Indonesia, tahun 2024 akan ada 64 negara yang juga menyelenggarakan pemilu. Sebagian besar Pemilu 2024 akan terjadi di Benua Eropa, dimana akan ada 19 negara yang

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024