PM Finlandia: iPhone dan iPad Hancurkan Industri Andalan Kami

Apple luncurkan iphone 6
Sumber :
  • REUTERS/Stephen Lam
VIVAnews - Berkibarnya produk besutan Apple, iPhone dan iPad membuat berang Perdana Menteri Finlandia, Alexander Stubb. Pasalnya kedua produk itu telah membuat dua industri andalan di Finlandia hancur. 
5 Negara yang Paling Jarang Utang di Dunia, Nomor 1 Tetangga Indonesia

Dua perusahaan itu adalah Nokia dan industri kertas Finlandia, UPM-Kymmene dan Stora Enso. Dua perusahaan itu pada awal 2000-an merupakan industri yang tengah berjaya di bidangnya masing-masing. Namun sejak popularitas dua produk Apple itu, kinerja Nokia dan industri kertas Finlandia terus merosot. 
Vietnamese EV Taxi Service Push Sustainability Agenda with VinFast

"Satu hal yang dapat saya katakan bahwa iPhone membunuh Nokia dan iPad membunuh industri kertas Finlandia, tapi kami akan bangkit," ujar Stubb dalam wawancara CNBC, yang dikutip The Verge, Selasa, 14 Oktober 2014. 
Makin Naik Daun, Brand Lokal Produk Kecantikan Kian Diminati

Menurut data statistik Finlandia, Nokia dan kedua perusahaan kertas telah berkontribusi menumbuhkan perekonomian negara. 

Nokia misalnya dikenal sebagai ponsel laris di seluruh dunia sampai awal 2000-an. Ekonomi Finlandia terbantu dengan larisnya produk Nokia.

Sedangkan data Badan Riset Hutan Finlandia (Melta) mengatakan industri kertas telah tumbuh dalam dalam beberapa tahun terakhir. Namun tren positif itu menurun pada akhir 2013 lalu. 

Namun pada akhir tahun lalu itu, Melta mengingatkan situasi buruk bagi produksi kertas di Filandia. Badan itu memprediksi produksi kertas dan ekspor akan mengalami penyusutan pada 2014. Hal itu diakibatkan munculnya iPad dan produk yang mengganti industri kertas tradisional.

Terkait kebangkitan dua industri utama negaranya itu, Stubb mengakui Finlandia membutuhkan beberapa kunci sukses agar mencapai kebangkitan. 

"Hutan akan bangkit kembali dalam hal bio energi dan hal lainnya, dan Nokia baru akan bangkit dalam hal jaringan," ujarnya. 

Ia pun yakin dengan kondisi dua industri bakal bangkit. 

"Biasanya saat Anda berada pada situasi yang menyedihkan, Anda akan mendapatkan banyak inovasi dan saya pikir pekerjaan sektor publik kami itu adalah menciptakan platfrom untuk itu," kata dia. 

Meski telah diakusisi oleh Microsoft pada awal tahun lalu dengan nilai US$7,2 miliar, tapi Nokia sejauh ini belum bangkit dari dominasi iPhone. Akuisisi belum membangkitkan Nokia.

Keterpurukan dua industri itu juga diperparah dengan peringkat utang Finlandia yang makin buruk. Pekan lalu, Standard & Poors menurunkan peringkat utang Finlandia dari AAA ke AA+, yang menunjukkan basis industri di Finlandia berada pada situasi yang tidak stabil.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya