- iStock
VIVAnews - Presiden Rusia, Vladimir Putin, ingin memberikan perlindungan yang lebih baik bagi jaringan komunikasi di negara. Dia ingin memastikan negaranya aman dan tidak ada rahasia negara yang bocor ke luar.
Hal ini disampaikan Putin dalam pertemuannya dengan pimpinan pertahanan negara untuk membahas keamanan online. Sayangnya, para pelaku industri di negara itu khawatir jika hal ini dimaksudkan untuk melakukan kontrol internet ketat di Rusia.
Dilansir kantor berita Interfax, Kamis 2 Oktober 2014, Kremlin khawatir Rusia akan didepak dari jaringan internet global. Pasalnya, negara Barat mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada Moskow atas perannya dalam krisis Ukraina.
Saat ini negara barat sedang mendiskusikan kemungkinan pembatasan akses Rusia ke sistem keuangan internasional. Namun belum muncul usulan untuk memberikan sanksi yang berpengaruh pada akses internet.
Putin pun meminta para pimpinan ketahanan negara untuk menemukan cara terbaik melindungi dunia maya di Rusia dari ancaman pihak luar. Bahkan Putin memaparkan jika jumlah serangan siber ke negara ini telah meningkat berkali-kali lipat tahun ini.
"Kita melihat bahwa ada beberapa negara yang mencoba untuk menggunakan posisi dominan mereka di industri IT. Mereka menggunakan dominasi itu untuk mencapai tujuan, tidak hanya tujuan ekonomi tapi juga politik dan militer," kata Putn.
Pembantu Presiden, Igor Shchogolyev mengatakan harus ada ukuran standar organisasi dan teknis yang harus diambil untuk melindungi siber Rusia dari ancaman luar. Sayangnya, dia tidak mengelaborasi, ukuran apa yang dimaksud.
"Kita tidak ingin membuat tembok. Kami hanya tidak ingin semua tulisan, informasi, keuangan dan lainnya jatuh ke luar," papar Igor.
Kontrol Ketat
Para pelaku industri menganggap pernyataan Putin ini mengindikasikan adanya rencana akses internet yang semakin ketat di negara tersebut. Padahal sebelumnya pengetatan internet ini telah diberlakukan Rusia selama beberapa tahun belakangan.
Bahkan Rusia dengan cepat telah mengadopsi beberapa aturan yang dianggap aktivis HAM sebagai 'Kontrol Ketat'.
Beberapa peraturan yang telah diterapkan adalah kewajiban perusahaan asing yang ada di Rusia untuk menyimpan data di server dalam negeri. Ada juga peraturan ketat yang mengatur para blogger saat nge-blog. Pada April lalu, Putin mengatakan jika Internet saat ini sedang dijadikan basis untuk membuat proyek CIA yang saat ini masih dikembangkan.
Dalam data yang dipaparkan pemerintah, Rusia mengalami serangan siber sebagai 57 juta kali dalam paruh pertama tahun ini. (ren)