Ditemukan Bintang yang Lebih "Dahsyat" dari Matahari

Ilustrasi partikel energi badai matahari yang mengarah ke Bumi.
Sumber :
  • nasa.gov
VIVAnews
Cerita Perjuangan TikTokers Sasya Livisya, Sering Dapat Hate Comment karena Penampilannya
- Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah menemukan sebuah bintang yang lebih berbahaya dari ledakan pijar matahari, yakni DG Canum Venaticorum atau DG CVn. Setidaknya, NASA mencatat ada sekitar 10.000 kali ledakan yang lebih kuat dari yang pernah ada.

Terpopuler: Alasan Heerenveen Lepas Nathan Tjoe-A-On, Calon Kiper Timnas Indonesia Sabet Scudetto

Padahal, diketahui, pijaran matahari saja sudah mampu melumpuhkan energi serta sangat mengganggu sehingga dapat memengaruhi komunikasi di Bumi. Lalu apa yang terjadi dengan bumi jika bintang ini memiliki kekuatan ledakan lebih dari matahari?
Keren Banget, Sherina Main Teater Musikal Bareng Anak-Anak Sekolah


NASA merilis, puncak ledakan DG CVn itu mencapai suhu 360 juta derajat fahrenheit atau setara dengan 200 juta celsius. Kekuatan tersebut mengalahkan pusat panas yang terdapat di matahari, sekitar 12 kali lebih panas.


"Ini peristiwa yang sangat kompleks. Kami dulu beripikir DG CVn ini tidak berlangsung lama tapi ternyata kami mencatat setidaknya ada tujuh kali letusan kuat selama sekitar dua minggu ini," kata Astrofisikawan Goddard Space Flight Center NASA, mengutip
Daily Mail
, Kamis, 2 Oktober 2014.


Meskipun kekuatan ledakannya lebih besar dari matahari, ukuran DG CVn ini malah lebih kecil dari matahari, hanya sekitar sepertiganya.


NASA mengaku kecolongan dengan keberadaan DG CVn ini. Mereka tak mengetahui secara detail apa yang terkandung di dalamnya.


"Sistem ini (DG CVn) kurang dipelajari karena tidak ada dalam daftar. Namun ternyata bintang ini mampu menghasilkan ledakan pijar yang begitu besar," ungkap  Rachel Osten seorang astronom dari Space Telecope Science Institute.


Berdasarkan data yang ada, sebagian besar bintang yang berada di tata surya ini berjarak sekitar 100 tahun cahaya dari tata surya. Para astronom memperkirakan DG CVn ini sudah berusia 30 juta tahun yang lalu, dimana umur tersebut sekitar kurang 0,7 persen dari usia tata surya.


NASA sendiri belum memutuskan apakah akan menyelidiki bintang tersebut, dengan meluncurkan instrumen lainnya seperti pesawat ulak alik, atau tidak.


NASA mencatat, ledakan pijaran terbesar yang terjadi pada matahari itu terjadi pada November 2003 yang dinilai sebagai X 45. Sedangkan, pada DG CVn, bila dilihat dari jarak planet yang sama dengan bumi dan matahari, akan menjadi 10.000 lebih besar, dengan kata lain sekitar X 100.000.


Namun, Osten mengatakan untuk 11 hari ke depan, ledakan pijaran yang berada di DG CVn itu akan berangsur-angsur melemah.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya