Pinterest Bakal Dibanjiri Iklan Seperti Facebook

Pinterest.
Sumber :
  • http://the-marketeers.com
VIVAnews - Situs media sosial berbasis foto, Pinterest, mengungkapkan rencana perubahan pada situsnya. Perubahan yang akan dimulai pada 19 Oktober nanti dilaporkan akan menjadi seperti Facebook.
Ria Ricis Bahas Soal Tidur Bertiga Anak, Netizen: Nifas Masa Iya Mau Pacaran Mulu

Melansir Readwrite, Rabu 1 Oktober 2014, Pinterest nantinya akan menggunakan informasi dari riwayat browsing pengguna. Situs yang dominan dengan warna merah itu juga akan memmanfaatkan informasi itu kepada mitra periklanan dengan tujuan merekomendasikan produk yang diinginkan pengguna Pinterest. 
Luar Biasa, Prajurit TNI Ini Rela Rugi Rp20 Juta Sebulan Demi Tolong Petani Singkong yang Menderita

Langkah salah satu situs jejaring sosial itu tampaknya akan membuat halaman situs makin ramai seperti yang terjadi pada Facebook pada kali ini. Namun meski mengaku mengumpulkan data seperti taktik Facebook, perusahaan itu memiliki metode berbeda. 
Farhat Abbas Diperiksa Polisi Pekan Ini soal Laporan Penistaan Agama ke Pendeta Gilbert

Untuk memulai langkah perubahan tampilan, Pinterest menampilkan perubahan kebijakan situs yang baru. Nah, jika pengguna setuju, Pinterest akan memiliki kemampuan menunjukkan Promoted Pin berbasis jenis kelamin, maupun ketertarikan pengguna berbasis riwayat browsing. Bukan hanya Pinterest saja yang akan menunjukkan konten promo, mitra Pinterest juga bisa mengetahui perilaku digital pengguna. 

CEO layanan analitik Pinterest, Curalate, Apu Gupta, mengatakan sasaran audien Pinterest berbeda dengan iklan tradisional. Sasaran pada Pinterest berbasis pada ketertarikan pengguna. 

"Dalam iklan yang berbasis tradisional melihat secara demografis. Misalnya saya memberi iklan peralatan kemah kepada Anda karena Anda adalah pria berusia 25-35. Tapi di Pinterest, saya mengiklankan kepada Anda karena Anda sering menyematkan peralatan kemah (pada situs), tak peduli usia Anda sudah 55 tahun," jelas Gupta. 

Kepala Kemitraaan Pinterest, Julie Park menegaskan perubahan ini memang untuk melayani kepentingan pengiklan Pinterest untuk lebih mengetahui keinginan pengguna. 

Jika pengguna tidak suka dengan perubahan ini, Pinterest cukup bijak dengan tak memaksa pengguna. Situs dengan terbuka menawarkan kepada pengguna untuk meninggalkan program selama sebulan penuh. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya