Cara NASA Antisipasi Datangnya Bencana Alam di Bumi

NASA berhasil merekam letusan Gunung Kelud
Sumber :
  • earthobservatory.nasa.gov
VIVAnews - Bencana alam yang kerap melanda berbagai belahan dunia mengundang Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) untuk turun tangan terlibat. Badan pemerintah AS itu dilaporkan siap membantu negara-negara lain untuk mempersiapkan diri sebelum datangnya kekeringan, banjir, gelombang badai pesisir dan efek berat perubahan lingkungan lainnya. 
Sekjen PKS Bakal Sambangi Markas Nasdem Sore Ini, Mau Apa?

Melansir Live Science, Selasa 30 September 2014, keputusan turun tangan NASA itu menyusul perintah dari Presiden AS, Barack Obama, yang mengumumkan inisiasi baru pada Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim PBB, pekan lalu di New York, AS. 
Abu Ubaida Bongkar Fakta Kegagalan Israel di Hari ke-200 Pembantaian Gaza

Sebagai tindak lanjut inisiasi itu, NASA bakal merilis gambar peta topografi bagus Bumi yang dihasilkan dari fasilitas pencitraan satelit NASA, kepada publik.
Mengintip Isi Garasi Presiden dan Wakil Presiden RI Terpilih Prabowo-Gibran

Langkah ini merupakan hal yang baru, sebab sebelumnya, hanya AS saja yang bisa mendapatkan data pencitraan resolusi tinggi Shuttle Radar Topography Mission (SRTM). Misi itu merupakan bagian dari pesawat antariksa Endeavour milik AS pada misi penerbangan 2000 silam. Tapi sekarang, dengan inisiasi itu, semua negara bisa mendapatkan data misi tersebut. 

Misi SRTM telah mengambil peta bumi selama 11 hari penerbangan di pesawat Endeavour. Selama misi, SRTM memantulkan sinyal radar ke permukaan bumi berkali-kali dari perspektif yang berbeda, antara 56 derajat lintang selatan dan 60 derajat utara khatulistiwa. 

NASA menyebutkan rilis data akan mencakup beberapa wilayah bumi sampai tahun depan. Pejabat NASA mengatakan peta topografi pertama yang dirilis mencakup wilayah Afrika, untuk selanjutnya yaitu Amerika latin dan Kepulauan Karibian. 

Respons Bencana Alam

Resolusi gambar peta dipastikan akan lebih detail dibandingkan dengan gambar peta misi sebelumnya. Sebab perangkat data resolusi gambar terbaru, bakal mencakup 30 meter area di daratan. Cakupan itu tiga kali lebih detail dibanding 90 meter piksel dari peta sebelumnya yang dirilis pada 2003. 

NASA mengatakan langkah untuk membuat data berbasis antariksa tersedia ke publik akan membantu upaya internasional dalam memahami proses alam yang membentuk bumi.

"Langkah ini juga membantu mempersiapkan dan merespons bencana alam, serta mengantisipasi dan mempersiapkan diri dari dampak perubahan global," jelas Kepala Ilmuwan NASA, Ellen Stofan. 

Pejabat NASA mengatakan  peta topografi membantu meningkatkan pengetahuan pemimpin lokal untuk lebih memahami bagaimana banjir, badai dan kenaikan permukaan air laut akan mempengaruhi wilayah mereka.

Seperangkat data peta ini akan tersedia online melalui situs Geological Survey's (USGS) Earth Explorer milik AS. Tak berhenti di situ saja, NASA juga merencanakan akan melatih pejabat lokal di Afrika bagaimana mengelola manfaat dari data tersebut. Dalam pelatihan itu, NASA menggandeng Badan Pembangunan Internasional AS serta organisasi lainnya. 

Misi Endeavour memang telah dipensiunkan oleh NASA sejak 2011 silam, setelah tiga dekade mengarungi antariksa. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya