Sumber :
VIVAnews
- Pekan lalu kebijakan baru Facebook yang mengharuskan pengguna memakai nama asli untuk akun mereka, memakan korban seorang pria asal Hawaii berusia 29 tahun.
Akun pria bernama Chase Nahooikaikakeolamauloaokalani Silva itu ditutup, awal pekan ini, karena dianggap menggunakan nama palsu. Pihak Facebook bersikeras implementasi kebijakan baru untuk membantu para penggunanya berada dalam komunitas yang aman.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Naik Uber Saat Mabuk Ditagih Ongkos Rp23 Juta
Baca Juga :
Heboh Bule Nyanyikan Lagu Gombloh dengan Merdu
Akun pria bernama Chase Nahooikaikakeolamauloaokalani Silva itu ditutup, awal pekan ini, karena dianggap menggunakan nama palsu. Pihak Facebook bersikeras implementasi kebijakan baru untuk membantu para penggunanya berada dalam komunitas yang aman.
Baca Juga :
Merasa Gatal, Ternyata Ada 26 Kecoa di Telinga
"Tapi itulah nama saya," tulis Silva pada statusnya Facebook. "Saya bangga menjadi orang Hawaii, yang ingin bisa menampilkan nama asli pemberian orangtuanya," tambah Silva, menanggapi peringatan dari Facebook untuk mengubah namanya.
Menurut Silva, Nahooikaikakeolamauloaokalani adalah nama Hawaii yang berarti "menjadi kuat dengan kekuatan dari surga." Nenek buyutnya yang memilihkan nama itu untuknya saat lahir.
Juru bicara Facebook, Andrew Souvall, dalam surat elektroniknya pada media menjelaskan bahwa banyak orang cenderung menggunakan nama palsu untuk terlibat dalam perilaku yang buruk di media sosial.
"Kami selalu meminta pengguna memakai identitas asli mereka pada profil Facebook. Kami juga memahami bahwa identitas asli seseorang tidak harus sama dengan nama yang tertera pada dokumen resminya. Oleh karena itu kami menerima bentuk lain identifikasi," kata Souvall.
Kebijakan terbaru yang diimplementasikan Facebook memicu protes di antara komunitas hiburan, yang terbiasa menggunakan nama berbeda di atas panggung dan kehidupan nyata.
Pejabat Facebook setuju untuk melakukan pembicaraan, setelah sejumlah komunitas mengancam akan menggelar demonstrasi di depan kantor Facebook di San Francisco.
Namun untuk Silva, dia tetap harus mengganti namanya dan tidak mau memperdebatkannya dengan Facebook. Silva menggantinya dengan nama singkat untuk bisa tetap mengakses akunnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Tapi itulah nama saya," tulis Silva pada statusnya Facebook. "Saya bangga menjadi orang Hawaii, yang ingin bisa menampilkan nama asli pemberian orangtuanya," tambah Silva, menanggapi peringatan dari Facebook untuk mengubah namanya.
