Ilmuwan Bikin Peta 219 Juta Bintang di Galaksi

Map of Universe
Sumber :
  • T.H. Jarrett (IPAC/SSC)
VIVAnews
KPK Ungkap Masih Ada 6 Menteri dan 3 Wakil Menteri Jokowi Belum Lapor LHKPN
- Selama berabad-abad, tidak ada yang mengetahui, bahkan menghitung berapa banyak bintang di langit. Ilmuwan berhasil menjawabnya, bahkan melakukan pemetaan.

Saham Berdividen, Pilihan Terbaik untuk Investor Konservatif

Astronom berhasil menciptakan peta bintang di galaksi dengan menggunakan cermin berukuran 2,5 meter dari teleskop Isaac Newton (INT) di Pulau Canary. Mereka adalah ilmuwan perbintangan dari University of Hertfordshire.
Generasi Muda Harus Cerdas Finansial Dalam Menabung dan Kelola Keuangan


Dilansir melalui Daily Mail
, Jumat 19 September 2014, para ilmuwan itu menghabiskan waktu selama 10 tahun untuk membuat peta dari 219 juta bintang tersebut. Program INT memetakan semua bintang yang lebih terang dari magnitudo ke-20, atau sekitar satu juta kali lebih redup daripada yang bisa terlihat oleh mata manusia.


Dalam grafik itu ditunjukkan bagian yang cukup terlihat dari wilayah utara galaksi, termasuk detail tentang fitur yang berbeda dari masing-masing 219 juta objek yang terdeteksi.


"Area yang terang adalah wilayah bintang. Semakin terang wilayah tersebut, semakin banyak bintang yang ada di dalam area itu," menurut peneliti dari University of Hertfordshire.


Mereka menyebutkan, jika peta baru ini bisa memberi mereka wawasan yang lebih baru dan nyata ke dalam struktur bintang, gas dan debu luar angkasa yang luas ini.


Temuan ini secara tidak langsung melengkapi apa yang telah ditemukan oleh astronom lainnya beberapa waktu lalu. Dalam temuan sebelumnya, ilmuwan menunjukkan adanya Laniakea, sebuah super-cluster raksasa di galaksi yang menaungi seluruh semesta, termasuk Bima Sakti.


Laniakea adalah bahasa Hawaii yang berarti "surga yang beragam". Kata itu mendeskripsikan struktur 500 juta tahun cahaya sepanjang wilayah yang berisi 100.000 galaksi dan massa dari ratusan kuadriliun Matahari.




Para ilmuwan telah lama menyadari jika galaksi tidak terdistribusikan secara acak tapi mereka berkelompok. Pada skala besar, galaksi membentang seperti mutiara, membentuk cahaya filamen. Kelompok tersebut menghasilkan superkluster galaksi yang bergerak dipengaruhi gravitasi.


Galaksi Bima Sakti berlokasi di pinggir salah satu cluster.



Fakta Bima Sakti


Milky Way diperkirakan berjarak 120.000 tahun cahaya dan terdiri lebih dari 200 miliar bintang.


Bima Sakti termasuk dalam galaksi berukuran "middle-weight". Sebab, galaksi yang terbesar, yang dikenal dengan nama IC 1101 terdiri atas sekitar 100 triliun bintang.


Dalam sebuah malam yang gelap, lalu melihat ke langit, jika terlihat sesuatu yang terang, bisa jadi itu merupakan kumpulan sekitar 2.500 bintang.


Seperti halnya dua per tiga galaksi yang bisa dikenali, Bima Sakti juga memiliki bentuk seperti spiral. Di tengah spiral itu banyak terdapat energi. Bahkan kadang-kadang sering tercipta pancaran sinar yang tajam.


Astronom percaya jika Bima Sakti tidak selalu memiliki pola spiral yang menakjubkan. Ukuran Bima Sakti dibentuk dengan cara memakan galaksi lainnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya