Sumber :
- techplugged.com
VIVAnews
- Belanja iklan digital di Asia Pasifik diperkirakan akan tumbuh 18,3 persen tahun ini. Ini merupakan prediksi eMarketer yang dituangkan dalam lamannya, Kamis 18 September 2014.
Menurut laporan tersebut, pertumbuhan ini cukup tinggi ketimbang tahun sebelumnya. Indonesia memimpin dengan peningkatan sebesar 75 persen tahun ini. Naik 5 persen dibanding pertumbuhan tahun sebelumnya yang hanya 70 persen saja.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Menurut laporan tersebut, pertumbuhan ini cukup tinggi ketimbang tahun sebelumnya. Indonesia memimpin dengan peningkatan sebesar 75 persen tahun ini. Naik 5 persen dibanding pertumbuhan tahun sebelumnya yang hanya 70 persen saja.
Namun begitu, laporan e-Marketer menunjukkan, saat ini pengeluaran iklan digital di Indonesia memang relatif kecil. Kontribusinya hanya sekitar 1 persen dari seluruh pengeluaran iklan di media digital Asia Pasifik tahun ini.
India, pasar dengan pertumbuhan terbesar kedua di dunia, juga memiliki belanja iklan digital yang masih kecil. Angkanya hanya 1,9 persen dari total yang ada di Asia pasifik. Namun pertumbuhannya tahun ini akan mencapai 30 persen. Turun dari tahun sebelumnya yang mencapai 33 persen.
Di sisi lain, Tiongkok, diklaim memiliki pengeluaran iklan digital yang cukup besar. Kontribusinya mencapai 50 persen dari total pengeluaran se-Asia Pasifik. Sayangnya, tahun ini pertumbuhannya hanya 22 persen, atau turun dari tahun sebelumnya yang mencapai 36 persen.
"Para pengiklan di Tiongkok akan menghabiskan sekitar US$18,96 miliar di digital media tahun ini," tulis
eMarketer
, Kamis 18 September 2014.
Angka sebesar itu, menurut eMarketer, menunjukkan peningkatan sebesar 22 persen. Pengeluaran iklan itu akan terus meningkat mencapai
double digit
di 2016.
Pada 2018, pengeluaran iklan digital di Tiongkok mencapai US$29,23 miliar.
Laporan belanja iklan digital yang disampaikan eMarketer ini termasuk iklan yang muncul di desktop dan laptop, ponsel serta tablet. Formatnya pun termasuk SMS, MMS, dan iklan pesan berbasis P2P.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Namun begitu, laporan e-Marketer menunjukkan, saat ini pengeluaran iklan digital di Indonesia memang relatif kecil. Kontribusinya hanya sekitar 1 persen dari seluruh pengeluaran iklan di media digital Asia Pasifik tahun ini.
