Sumber :
- XL
VIVAnews
- Pencurian perangkat Base Transceiver Station (BTS) kembali marak. Beruntung, pihak keamanan bisa menggagalkan aksi ini dengan dibantu pihak masyarakat. Baru-baru ini, aksi tersebut kembali digagalkan.
Sabtu lalu, 6 September 2014, Kepolisian Sektor Cisolok, Sukabumi, bersama petugas XL, dan masyarakat sekitar berhasil menggagalkan, sekaligus menangkap seseorang yang diduga bagian dari kelompok pencuri perangkat BTS XL. Saat ini, pelaku ditahan di Mapolsek Cisolok, dan akan menjalani proses hukum yang berlaku.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Sabtu lalu, 6 September 2014, Kepolisian Sektor Cisolok, Sukabumi, bersama petugas XL, dan masyarakat sekitar berhasil menggagalkan, sekaligus menangkap seseorang yang diduga bagian dari kelompok pencuri perangkat BTS XL. Saat ini, pelaku ditahan di Mapolsek Cisolok, dan akan menjalani proses hukum yang berlaku.
Keterangan resmi XL menyatakan, pelaku akan dikenai KUHP Pasal 362 dan Undang-undang Telekomunikasi No. 36 Tahun 1999 Pasal 38 jo dan pasal 55 dengan ancaman hukuman paling lama enam tahun penjara dan, atau denda paling banyak Rp600 juta.
“Kami berterima kasih dan sangat mengapresiasi dukungan penuh aparat polisi dan masyarakat dalam menggagalkan upaya pencurian perangkat BTS ini," ujar Direktur Service Management XL, Ongki Kurniawan di Jakarta, Kamis 18 September 2014.
Bagaimana pun, kata dia, pencurian perangkat ini sangat mengganggu layanan kepada masyarakat. Masyarakat juga akan menjadi pihak yang dirugikan oleh pencurian seperti ini.
"Kami berharap, kerja sama dengan kepolisian dan masyarakat akan bisa terus ditingkatkan di setiap daerah, di mana infrastruktur kami berdiri," katanya.
Tertangkapnya pencuri perangkat BTS kali ini, sekaligus menambah daftar keberhasilan polisi dan XL dalam menggagalkan upaya kejahatan yang sama dalam beberapa bulan terakhir. Saat ini, beberapa kasus pencurian perangkat BTS XL sedang dalam penanganan pihak berwajib.
Di wilayah Jabodetabek, kasus serupa juga terjadi di daerah Banten, Depok, dan Bogor. Kasus pencurian juga terjadi di Cianjur, Pangkalan Brandan, Sibolga, dan Medan.
XL berupaya meningkatkan pengamanan pada setiap perangkat BTS XL dan melakukan koordinasi dan pelaporan kepada pihak berwenang dan berkoordinasi dengan masyarakat sekitar yang sangat berperan dalam membantu menjaga keamanan lingkungan. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Keterangan resmi XL menyatakan, pelaku akan dikenai KUHP Pasal 362 dan Undang-undang Telekomunikasi No. 36 Tahun 1999 Pasal 38 jo dan pasal 55 dengan ancaman hukuman paling lama enam tahun penjara dan, atau denda paling banyak Rp600 juta.
