Sumsel Punya Balitbang Inovasi, Satu-satunya di Indonesia

Balitbangnovda Sumsel
Sumber :
  • Vivanews/AgusTH

VIVAnews - Penelitian perguruan tinggi dan lembaga litbang banyak dan bahkan sering dilakukan. Namun dari hasil penelitian tersebut jarang yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.

Dilatarbelakangi hal itu, pemerintah daerah Sumatera Selatan merasa bertanggung jawab terhadap inovasi dan teknologi yang diciptakan. Mereka pun menyisipkan satu departemen bernama Inovasi dan tubuh Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbang). Kini bernama Balitbangnovda atau Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Daerah.

Dikatakan Ekowati Retnaningsih, Kepala Balitbangnovda Sumsel, mereka melakukan terobosan berupa pembentukan Sistem Inovasi Daerah (SIDa). Sistem ini diharapkan dapat menfasilitasi dan memberikan ruang yang nyata untuk penggunaan hasil litbang secara maksimal.

"SIDa sudah ada sejak tahun 2010. Ini merupakan pertama di Indonesia, di mana penyematan kata inovasi pada Balitbangda menjadi Balitbangnovada," kata Ekowati di Palembang, Selasa 16 September 2014.

Menurut Ekowati, hal ini terinspirasi dari format badan di beberapa pemerintahan di luar negeri. Pemerintahan di sana, kata dia, selalu menyisipkan kata inovasi.

"Maka dari itu kami ingin melakukan hal serupa dengan harapan bisa meningkatkan inovasi dan teknologi di Indonesia, khususnya Sumatera Selatan," katanya.

Salah satu inisiasi SIDa adalah dengan membentuk perangkat berupa Serambi Difusi Iptek. Di dalamnya ada beberapa kumpulan komunitas terdiri dari asosiasi Peneliti, Jejaring Litbang, dan Dewan Riset Daerah.

Pengakuan Mengejutkan Pelaku Tega Cekoki Narkoba Remaja Jaksel Hingga Tewas

"Kegiatannya dimulai dengan melihat kebutuhan teknologi UKM yang ada," ujarnya.

Persiapan SIDa dilakukan melalui beberapa kegiatan berupa workshop, rapat koordinasi dengen kabupaten atau kota untuk menentukan dan menyusun produk unggulan. Selain itu ada juga konsultasi dan temu bisnis teknologi, serta membentuk inkubator teknologi dan bisnis di wilayah itu.

Ditambahkan Epina Corneli, Kepala Bidang Sumber Daya Utama Balitbang Sumsel, banyak kelompok yang telah dibantu oleh SIDa ini. Fokus mereka adalah pada UKM khususnya di bidang makanan.

"Kalau UKM yang ada di data kami jumlahnya di atas 500. Yang sudah dibina sekitar sepertiganya. Kita bantu teknologi, supervisi, temu industri, pelatihan, packaging dan lainnya," kata Epina.

Bukti Nyata UKM Binaan

Dipaparkan Erpina, salah satu UKM yang telah dibina adalah Kelompok Kerja Kerupuk Kemplang Eva Yusuf. Awalnya, kerupuk kemplang ini hanya memiliki rasa ikan. Setelah dilakukan riset dan penelitian, bisa juga dibuat dari bayam dan bawang bombay.

"Banyak yang suka rasa baru itu. Jenisnya juga jadi lebih banyak, ada yang kancing, peser, batok lonjong dan batok bulet. Ada juga jenis kerupuk sangku, kuncit, pisang atau kipas, dan anggur," kata Erpina.

Menurut Erpina, sejak variasinya bertambah banyak, omset mereka naik sekitar 30 persen. Bahkan per hari, omset mereka bisa 5 sampai 10 juta.

"Tidak ada timbal balik apa-apa. Kami puas jika mereka berhasil. Tidak ada hitung-hitungan," ujar Erpina.

Ke depannya, Erpina bilang, mereka memiliki target untuk melibatkan banyak pihak. Pasalnya dari sisi sumber daya dan dana, Balitbang merasa kesulitan.

"Kita sendiri engga cukup sedangkan masyarakat butuh ini. Kalau UKN hebat berarti Indonesia juga hebat," ujarnya.

Ilustrasi lift.

Ini Dia Lift Penumpang Terbesar di Dunia, Bisa Angkut 235 Orang Sekaligus

Ukurannya yang sangat besar, elevator atau lift penumpang terbesar di dunia ini mengandalkan sistem balok katrol inovatif yang terdiri dari 18 katrol besar, 9 kabel baja.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024