Menara Raksasa Dibangun di Amazon

Suku Indian di pedalaman Amazon
Sumber :
  • REUTERS/Lunae Parracho

VIVAnews - Hutan Amazon dikenal dengan hutan tropis terluas di dunia, sehingga mendapat gelar sebagai paru-paru dunia karena menyumbang oksigen yang begitu besar, yakni sekitar 30 persen. Tak ayal, hutan seperti Amazon ini menjadi benteng untuk menangkal pertumbuhan perubahan iklim yang semakin menggila.

Melihat potensi tersebut, peneliti membangun sebuah menara observasi tepat di jantung hutan Amazon, untuk memantau hutan. Observasi dilakukan mulai dari mengumpulkan data tentang panas, air, awan, penyerapan karbon, hingga mengenai pola cuaca akibat perubahan iklim terhadap ekosistemnya.

Seperti yang diberitakan laman The Guardian, Senin 15 September 2014, menara yang akan dinamai Amazon Tall Tower Observatory (ATTO) itu akan berdiri tegak dengan tinggi sekitar 1.000 kaki atau 325 meter dari permukaan tanah.

Program Beasiswa Kuliah S1 di Jepang, Bebas Biaya dan Dapat Uang Saku Rp12 Juta Perbulan

Saat ini, proyek tersebut sedang dijalani oleh Institut Nasional Penelitian Amazon dari Brasil dan Institut Max Planck dari Jerman.

"Menara ini akan membantu kita menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait dengan perubahan iklim," kata Paulo Artaxo seorang koordinator dari Universitas Sao Paolo, Brasil.

Selain itu, dia menambahkan, menara tersebut nantinya akan memberi pelajaran berharga serta pemahaman yang lebih jelas lagi bagi para peneliti terhadap peran Amazon dan daerah tropis lainnya mengenai model iklim.

Untuk mendukung sebagai tempat pengawasan, Amazon Tall Tower Observatory (ATTO) itu akan dilengkapi dengan
teknologi-teknologi mutakhir yang bisa melihat hubungan antara hutan dengan atmosfer sehingga akan memberikan data akurat.

Saat ini, pihak terkait sedang mengangkut struktur baja menuju lokasi pembangunan di sekitar 100 kilometer dari Manaus, ibukota negara bagian Amazon.

VIVA Militer: Bendera Israel

Timur Tengah Memanas, Australia Peringatkan Warganya Segera Tinggalkan Israel

Kementerian Luar Negeri Australia memperingatkan bahwa situasi keamanan dapat memburuk dengan cepat, tanpa adanya pemberitahuan sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024