Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
- Telkomsel menegaskan iklan serobot yang dipersoalkan oleh Asosiasi e-commerce Indonesia (iDEA) dan Asosiasi Digital Indonesia (IDA) tak melanggar aturan. Namun demikian, anak perusahaan Telkom itu mengaku akan mengakomodasi keluhan atas iklan itu.
"Kami memang akan meminta mediasi tapi secara regulasi iklan itu tak ada yang melanggar. Tapi kami harus menghargai privasi pengguna. Kami harus hargai dan duduk bareng mencari solusi," jelas Denny Abidin, General Manager External Corporate Communication ditemui di Kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Jumat 21 September 2014.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
"Kami memang akan meminta mediasi tapi secara regulasi iklan itu tak ada yang melanggar. Tapi kami harus menghargai privasi pengguna. Kami harus hargai dan duduk bareng mencari solusi," jelas Denny Abidin, General Manager External Corporate Communication ditemui di Kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Jumat 21 September 2014.
Baca Juga :
Jaksa Sebut SYL Bayar Tagihan Kartu Kredit Ratusan Juta Pakai Uang Hasil Korupsi di Kementan
Sebagaimana diketahui, buntut dari protes iklan serobot itu, Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) telah menginisiasi mediasi antara operator telekomunikasi yang dituduh mempraktikkan iklan serobot.
Pria yang akrab dipanggil Abe ini menyayangkan protes yang dari kedua asosiasi itu. Menurutnya, ini menunjukkan belum adanya kesamaan persepsi di antara pelaku industri iklan digital. Untuk itu menurutnya, mediasi penting untuk menyamakan visi industri baru itu.
"Ini kan industri yang masih baru jadi harus disikapi bersama," tegasnya.
Sedangkan Vice Presiden Corporate Communication Telkomsel, Adita Irawati, mengamini pernyataan Abe. Ia mengklaim iklan yang dimaksud selama ini sudah sesuai dengan regulasi.
Telkomsel, kata dia, tak mungkin menjalankan bisnis yang melanggar regulasi. "Apa iya terlalu melanggar? Itu terlalu berisiko," kata Dita.
Terkait kemungkinan hasil mediasi, Adita melihat porsi pertemuan itu tidak akan sampai pada resolusi yang mengarah ke jalur hukum.
"Bukan menuntut hukum tapi lebih kepada menyamakan persepsi baru," ujar dia.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sebagaimana diketahui, buntut dari protes iklan serobot itu, Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) telah menginisiasi mediasi antara operator telekomunikasi yang dituduh mempraktikkan iklan serobot.
