UMY Gencar Dalami Teknologi Energi Terbarukan

Sumber energi terbarukan.
Sumber :
  • ANTARA
VIVAnews - Minyak bumi dan gas merupakan energi yang sangat penting bagi umat manusia. Namun, saat ini, persediaan yang ada di dunia hanya cukup untuk beberapa tahun ke depan. 
TVXQ Otw ke Indonesia Hari ini! Siap Berikan Penampilan Spesial ke Cassiopeia di 20 April Mendatang

Dengan demikian, bisa dikatakan jika dunia ini sedang mengalami krisis energi, karena sumber energi yang digunakan selama ini dipakai terus menerus tanpa adanya cadangan energi alternatif. 
Hujan Lebat di Dubai, Benarkah karena Perubahan Iklim atau Modifikasi Cuaca?

Karena itu, menurut Slamet Riyadi, Wakil Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), dibutuhkan riset energi terbarukan atau renewable energy technology, untuk mengurangi risiko penipisan persediaan energi di Bumi. 
Putri Isnari DA 4 Lamaran, Gepokan Uang Panai Rp2 Miliar Jadi Sorotan

Slamet memaparkan, saat ini sudah banyak dilakukan riset yaitu tentang pemanfaatan biomass, biogas, dan solar sel sebagai energi terbarukan. Biomass merupakan produksi energi yang merujuk pada bahan biologi yang hidup atau mati untuk dijadikan bahan bakar atau guna produksi industrial. 

"Biogas merupakan pemanfaatan kotoran hewan sapi untuk dijadikan bahan bakar bagi keperluan rumah tangga. Selain itu, bisa menjadi pengganti gas untuk memasak. Sedangkan solar sel yaitu pemanfaatan cahaya Matahari untuk mengalirkan listrik, sehingga bisa dimanfaatkan pada penggunaan lampu," ujar Slamet ditemui di Fakultas Teknik UMY, kemarin.

Bahan Bakar Serpihan Kayu

Ia menambahkan, dalam hal energi terbarukan, sebenarnya UMY sudah melakukan beberapa riset tentang teknologi energi terbarukan yaitu dengan adanya Energy House. Energy House didirikan untuk membantu para dosen atau mahasiswa guna melakukan penelitian. 

Tak hanya itu, UMY juga berhasil memanfaatkan serpihan kayu untuk dijadikan bahan bakar. 

“Untuk ke depan, kemungkinan kami akan memanfaatkan hasil riset-riset tersebut agar bisa diimplementasikan di kampus sendiri. Namun, skalanya masih kecil, misalnya dipakai untuk keperluan tertentu seperti menyalakan lampu di beberapa titik dengan pemanfaatan solar sel, sehingga energi yang dipakai bisa lebih efisien dan tidak ada energi yang terbuang dengan sia-sia," jelasnya.

Slamet juga berharap bisa sering mungkin mengundang pakar dari luar negeri, untuk memberikan ide-ide baru kepada mahasiswa atau dosen yang akan melakukan riset energi terbarukan.

Untuk itu, nantinya, dia menambahkan, diharapkan teknologi energi terbarukan bisa diimplementasikan di UMY atau dimanfaatkan pada masyarakat.

Sementara itu, Patrick Van Schijndel dari Technische Universiteit Eindhoven, Belanda mengatakan, energi terbarukan harus terus dikembangkan. Sebab, manfaatnya dalam waktu jangka panjang.

"Renewable energy technology atau energi yang terbarukan ini merupakan pemanfaatan energi yang tidak akan habis, misalnya dengan pemanfaatan cahaya Matahari, angin, kotoran hewan, perca kayu, dan lain-lain," ungkapnya. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya