CEO Pricebook: 2015, E-Commerce Indonesia Capai US$3,65 Miliar

CEO Pricebook, Tomonori Tsuji
Sumber :
  • Vivanews/AgusTH
VIVAnews
Sopir Bus MGI yang Cekcok di Tol Bocimi dan Ngaku Anak Tentara Dinonaktifkan
- CEO Pricebook, Tomonori Tsuji mengatakan pasar e-commerce Indonesia mengalami pertumbuhan. Diperkirakan, ke depannya akan menjadi pangsa pasar yang menggiurkan.

Prediksi Premier League: Everton vs Liverpool

Ia lalu membandingkan dengan pasar e-commerce di lain negara, di mana pertumbuhannya hampir dengan yang terjadi di Indonesia, meski itu dibandingkan beberapa tahun lalu.
Lihat Bagian Tubuh Ini Pada Pria, Ternyata Bisa Prediksi Ukuran Penisnya


"Ukuran pasar e-commerce Business-to-Consumer (B2C) di Indonesia diperkirakan akan meningkat dari US$0,56 miliar di 2011, menjadi US$3,65 miliar pada 2015. Jadi, negara ini mempunyai potensi besar untuk pasar e-commerce," ujarnya di Jakarta, Senin 8 September 2014.


Maka dari itu, kata Tsuji, ledakan volume konten online ingin dimanfaatkan Pricebook dari sekarang, dengan meningkatkan pelanggan, pedagang, distributor, dan produsen.


Pricebook sendiri merupakan situs perbandingan brand dan harga baru perangkat elektronik seperti smartphone, dekstop, laptop, tablet, dan kamera pocket. E-Commerce B2C adalah portal toko online yang menjual produk langsung ke konsumer, sedangkan C2C adalah portal toko online yang menjembatani transaksi antara penjual dengan pembeli.


Mereka mengklaim ada lebih dari 65 persen pengunjung yang mengakses laman Pricebook yang datang dari pengguna ponsel maupun smartphone.


Untuk meningkatkan pasar tersebut, Pricebook menggandeng para merchant yang ingin menjual produknya. Tercatat, saat ini, ada sekitar lima ribu merchant yang berada dalam Pricebook.


Berdasarkan data juga, jika dibandingkan Indonesia dengan Jepang soal e-commerce, Jepang unggul dengan transaksi sukses 99,97 persen, gagal transaksi tiga orang, dan komplain 1-2 orang.


Sedangkan Indonesia sukses transaksi mencapai 98 persen, gagal transaksi 200 orang, dan komplain yang mencapai 100 orang.


Meskipun saat ini masih free, tak sembarang merchant atau orang yang bisa ikut masuk Pricebook untuk menjajakan produknya. Berdasarkan data yang mereka miliki, ada sekitar 34,6 persen orang Indonesia ingin diyakini terkait dengan barang yang akan dibelinya.


"Kita lihat dulu reputasinya, rekber (rekening bersama), after sale-nya bagaimana, dan pengirimannya harus bagus," ujar Ali Reza, Head of Business Development Pricebook, ditemui pada kesempatan yang sama.


Reza menambahkan, ini merupakan bagian dari misi mengedukasi masyarakat tentang produk, toko, brand, mulai dari spesifikasi produk sampai ke reputasi toko.


Di kesempatan itu juga, Pricebook memperkenalkan mobile website-nya, sebagai langkah ekspansi untuk memudahkan pengguna dalam mencari perbandingan harga dari berbagai jenis produk melalui smartphone pengguna. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya