iCloud Artis Diretas, Apple Berdalih

Sumber :
  • REUTERS/ Kacper Pempel
VIVAnews - Kasus penyebaran foto-foto telanjang artis top dunia menjadi topik hangat jelang peluncuran iPhone terbaru Apple pekan depan. 
Intip Sederet Ketentuan Barang Kiriman Pekerja Mingran, Tak Lagi Diatur Permendag

Peretasan foto pribadi itu dikabarkan berasal dari akun penyimpanan data pribadi para artis di iCloud, layanan penyimpanan komputasi Apple. 
5 Negara dengan Angkatan Udara Terkuat di Dunia Tahun 2024, Indonesia Gak Termasuk?

Mengetahui adanya peretasan itu, Apple langsung bertindak cepat untuk memulihkan sistem keamanan pada iCloud. Perusahaan yang didirikan Steve Jobs itu menyatakan telah menyelidiki aksi peretasan. 
Kisah 2 Pemuda Mualaf yang Bikin Geger, Orang Sekampungnya Auto Masuk Islam

Namun, melansir Reuters, Rabu 3 September 2014, Apple berdalih peretasan itu bukan karena peretas menerobos langsung pada sistem Apple. Pembuat iPhone itu menyebutkan bocornya foto-foto pribadi itu hanyalah serangan yang ditargetkan pada akun penyimpanan data personal. Apple mengatakan serangan itu adalah peretasan umum yang kerap terjadi. 

"Kami telah menemukan akun selebriti tertentu yang terganggu dengan serangan yang sangat ditargetkan pada nama pengguna, password dan pertanyaan keamanan. Sebuah praktik yang terlalu umum di Internet," dalih Apple dalam pernyataan. 

Apple menegaskan setelah penyelidikan lebih dari 40 jam, perusahaan tak menemukan satu pun yang mengarah pada pembobolan sistem Apple, termasuk pada iCloud maupun Find My iPhone. Kendati demikian, Apple tetap akan menyelidiki secara tuntas kasus ini. 

"Kami melanjutkan penyelidikan dengan penegak hukum untuk membantu mengidentifikasi penjahat yang ada di balik ini," ujar Apple dikutip BBC.

Peringatan Penting

Terkuaknya penyebaran foto pribadi itu menjadi risiko jangka panjang bagi pengguna mobile sebab penyimpanan data adalah hal yang penting bagi perbankan, data personal dan layanan kesehatan.

"Tiap inovasi besar memang bagus sekali, tapi juga kesempatan besar bagi penjahat di dunia," kata Marc Maiffret dari perusahaan keamanan BeyondTrust. 

Kasus peretasan ini juga menjadi peringatan bagi semua pengguna layanan penyimpanan data, tak memandang pengguna pesohor maupun pengguna biasa. Siapapun berpotensi jadi korban peretasan berikutnya.

"Ini rasanya seperti serangan brutal dan memanfaatkan password buruk. Jika Anda mengambil foto telanjang menggunakan password yang tak jelas," ujar Michael Fertike, Kepala Eksekutif Pengaturan Gambar Online di Reputation.com.

Fertike mengingatkan meski bocoran foto itu sudah terkuak saat ini, bukan berarti Apple maupun para artis itu bisa tenang. Sebab menurutnya terbuka kemungkinan bocoran foto tersisa di luar kendali peretas terjadi di masa mendatang. 

Tak hanya Apple yang turut sibuk untuk menyelidiki peretasan ini. Kasus ini menarik perhatian biro penyelidikan federal Amerika Serikat (FBI). Lembaga ini turun tangan mengusut siapa dibalik pembocoran foto.

Peretas foto artis itu terancam tuntutan pidana sesuai undang-undang peretasan federal maupun negara. Selain itu, peretas juga bisa diancam dengan tuntutan perdata atas dugaan penyebaran foto-foto tersebut.

"Terlepas dari cara para selebritis memperlakukan foto mereka. Saya berpikir tak ada keraguan bahwa hukum akan memperlakukan mereka sebagai pribadi dan mendistribusikan foto itu merupakan pelanggaran privasi," ujar Evan Brown, pengacara kekayaan intektual dan teknologi InfoLawGroup di Chicago, AS. 

Ancaman itu tak main-main. Pada 2012 lalu, seorang pria Florida harus mendekam di penjara selama 10 tahun akibat aksi peretasan atas akun online lebih dari 50 orang di industri hiburan. Peretas itu mencuri foto-foto telanjang dari iPhone dan komputer selebritis Scarlett Johansson, yang mengaku sangat malu dengan bocoran foto tersebut.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya