Cara Eropa Putuskan Nasib Akuisisi Facebook-WhatsApp

Aplikasi di ponsel, Facebook dan WhatsApp.
Sumber :
  • REUTERS/Dado Ruvic
VIVAnews - Akuisisi WhatsApp oleh Facebook yang dilangsungkan awal tahun ini memang masih dipersoalkan daratan Eropa. Badan anti monopoli di Uni Eropa masih mengkaji, apakah akuisisi itu tak melanggar hukum persaingan yang berlaku di Benua Biru itu. 
Respons Nagita Slavina Saat Tyas Mirasih Ingin Jual Tas demi Biaya Pengobatan

Kabar terbaru, badan anti monopoli setempat mengirim kuesioner ke kompetitor maupun pengguna Facebook dan WhatsApp. Kuesioner itu sebagai upaya memahami perbedaan antara jejaring sosial dan aplikasi messaging. 
Kubu Anies dan Ganjar Ingin Hadirkan Menteri jadi Saksi di MK, Airlangga Hartarto Beri Jawaban

Langkah yang dilakukan Uni Eropa itu bisa saja mengancam akuisisi senilai US$19 miliar. Jika otoritas Uni Eropa memutuskan merger kedua perusahaan itu membahayakan iklim kompetisi pasar di sana, merger itu bisa diblokir.
Berduka Atas Meninggalnya Ayah Nassar, Inul Daratista Beri Doa Terbaik

Melansir IB Times, Selasa 2 September 2014, operator telekomunikasi situs jejaring sosial, penyedia layanan internet (ISP) merupakan beberapa lembaga yang dikirim kuesioner. 

Perusahaan itu, menurut Wall Street Journal, juga dimintai bantuan menjelaskan pertumbuhan kompetisi industri telekomunikasi. 

Dalam salah satu kuesioner, para kompetitor Facebook dan WhatsApp ditanyai perbedaan antara layanan yang dirancang memungkinkan pengguna tetap berhubungan dengan teman atau kerabat mereka sebagai lawan layanan yang dirancang memungkinkan pengguna masuk ke dalam kontak dengan orang-orang baru.

Selain itu, pada kuesioner itu juga memuat pertanyaan bagaimana iMessage, WhatsApp, Twitter dan layanan lainnya yang hampir menggantikan layanan komunikasi elektronik tradisional. 

Bebas pajak

Salah satu tekanan pada kuesioner itu juga menanyakan dampak merger kedua perusahaan terhadap layanan periklanan.

"Menurut Anda apa dampak pada WhatsApp dan penggunanya jika paska transaksi (merger) WhatsApp mulai meningkatkan pengumpulan tentang sejumlah data pengguanya (usia, jenis kelamin, konten pesan)?," tulis salah satu pertanyaan dalam kuessioner. 

Sebelumnya, Komisi Eropa telah mengirim kuesioner pertama ke banyak perusahaan teknologi pada Juli lalu.

Sementara itu, industri telekomunikasi Eropa angkat suara atas akuisisi itu. Industri telekomunikasi Eropa gusar dengan perusahaan seperti WhatsApp yang hanya memanfaatkan infrastruktur industri tapi bebas dari kewajiban pajak. 

Tak kalah resah, beberapa politisi Eropa menuduh perusahaan teknologi AS berusaha mendapatkan kendali ekonomi digital Eropa. 

Kuesioner kedua itu akan selesai sampai tenggat 8 September 2014. Komisi Eropa sementara memberi tenggat sampai 3 Oktober untuk memutus bagaimana tentang merger itu. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya