Nasa Gelar Sayembara Berhadiah US$4 Juta

Pesawat balon udara
Sumber :
  • Nasa
VIVAnews
Indonesia Jadi Penghasil Sugar Daddy Terbanyak ke-2 di Asia Tenggara
- Tampaknya Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) terus menginovasi teknologi keantariksaannya. Dalam sebuah laporan, NASA dikabarkan sedang membuka kontes bagi peserta yang ingin membuat kapal udara raksasa yang digadang-gadang akan menggantikan satelit di masa depan.

BI Bolsters Rupiah Stability with Interest Rate Hike to 6.25 Percent

Dilansir
Ford Fiesta Nekat Tembus Jalur Bromo, Berujung Tersangkut di Rawa
Daily Mail , Kamis 28 Agustus 2014, NASA memilih kapal udara sebagai kendaraan luar angkasa di masa depan, karena mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan kendaraan ruang angkasa lainnya.


"Kapal udara memiliki manuver yang baik, bobotnya juga lebih ringan, bisa menawarkan keuntungan yang signifikan dalam mengamati langit dan cakupan tanah, kemampuan data downlink, dan kontinuitas pengamatan atas pilihan suborbital yang ada, dengan harga yang kompetitif," ujar NASA.


NASA menantang para pencipta kapal udara untuk mendesain perangkat yang bisa melayang di atas ketinggian sekitar 65 ribu kaki, yang akan difungsikan sebagai pusat pengawasan dan ruang teleskop.


Kendaraan itu juga harus dilengkapi teknologi ramah lingkungan, yakni adanya energi yang mengandalkan cahaya Matahari melalui panel surya yang terpajang di atas kapal udara tersebut.


"Peserta harus (memiliki kapal terbang) yang bisa berada dalam kondisi diam di 20 km (65.000Z) altitude selama lebih dari 20 jam dengan muatan 20 kg. Jadi, desain harus bisa tahan lebih lama dengan muatan lebih besar," ungkap NASA.


Bagi yang berhasil memenuhi hasrat keinginan NASA itu, maka ganjarannya akan dikenai hadiah sebesar US$4 juta, atau setara dengan Rp46 miliar.


Mendengar kabar sayembara dari NASA tersebut, para ahli pun bergembira menyambutnya. Astrofisikawan Universitas California, Sarah Miller, mengatakan kapal udara yang baik adalah kapal udara stratosfir.


Hampir selama dua dekade terakhir, banyak yang minat dalam mengembangkan teknologi ketinggian. Stratosfir lebih ringan dari udara, sehingga dapat bermanuver dan tetap stabil pada posisi yang diinginkan, selama berminggu-minggu, bulan, bahkan bertahun-tahun.


Orang yang telah berhasil dalam mengembangkan kapal udara tersebut yaitu Steve Smith pada 2005. Smith yang tak lain adalah insinyur luar angkasa itu sukses menjadi orang yang pertama kali merancang kapal udara stratosfir, bernama Hi-Sentinel 20.


Pada saat itu, kapal udara diterbangkan di New Mexico, Amerika Serikat dan berada di udara selama delapan jam. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya