Cahaya Misteri Terangi Laut Pasifik

Rock Island
Sumber :
  • flickr.com/Ippei & Janine Naoi
VIVAnews
Tiga Mahasiswa ITB Wakili Indonesia di Ajang Brandstrom di Inggris
- Sebuah cahaya misteri tertangkap kamera awak pesawat yang sedang melintasi Samudera Pasifik. Cahaya itu berwarna merah oranye dan belum diketahui penyebabnya.

IRT di Kalbar Tewas Bersimbah Darah dengan Luka Tembak, Polisi Lakukan Penyelidikan

Cahaya merah itu terlihat berasal dari semenanjung Kamchatka di Rusia dan ditemukan oleh pilot JPC van Heijst dan co-pilotnya.
Masjid Istiqlal Siap Sambut 250 Ribu Jamaah Shalat Idul Fitri 1445 H


Kala itu, pesawat yang mereka bawa, Boeing 747-8 sedang melintas di atas semenanjung itu dalam perjalanan dari Hong Kong menuju Anchorage, Alaska. Cahaya itu datang setelah sebuah kilat menyambar lurus ke arah laut.


"Beberapa malam lalu, saat sedang melintasi laut Pasifik, di suatu wilayah di Rusia selatan, semenanjung Kamchatka, saya mengalami hal paling aneh dalam karir terbang saya," kata van Heijst seperti dikutip dari
Daily Mail
, Rabu 27 Agustus 2014.


Menurut dia, dalam radar pesawatnya tidak ada tanda-tanda petir yang menyambar. Hal ini membuat ia semakin bingung karena dipastikan cahaya kilat yang menyambar itu tidak datang dari badai cuaca.


"Semakin dekat jaraknya, cahaya yang berpancar semakin jelas terlihat. Bayangkan, sebuah cahaya berwarna oranye terlihat di balik awan, di mana seharusnya tidak ada apapun selain air di sana," ujarnya.


Van Heijst memberikan kesimpulannya sendiri. Menurut dia, cahaya yang terpancar dari dalam Laut Pasifik itu kemungkinan adalah lahar yang berasal dari gunung api di dalam laut. Lahar itu bisa jadi telah keluar sekitar 30 menit sebelum mereka terbang tepat di atasnya.


Kesimpulan ini didapat karena sebelumnya mereka mendengar pemberitahuan dari radio bahwa telah terjadi gempa bumi di beberapa wilayah, termasuk Islandia, Chile dan San Fransisco.


Mereka sempat tidak nyaman dengan temuan ini. Pasalnya, tidak ada orang lain yang mampu membuktikan temuannya selain dia dan co-pilot di sebelahnya.


"Kami melaporkan pemandangan yang kami dapat ini ke Air Traffic Control. Kami juga meminta investigasi lebih lanjut terkait kejadian ini, apa itu dan bagaimana itu bisa terjadi. Jika memang karena gempa bumi, dan sebuah dataran baru telah terbentuk akibat erupsi itu, setidaknya dataran itu bisa dinamai sesuai dengan nama saya. Itu bisa jadi sangat keren," kata van Heijst. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya