Baru 3 Persen Penduduk Indonesia Nikmati Broadband

ilustrasi broadband internet
Sumber :
  • itpro.co,uk
VIVAnews
Perbasi Apresiasi Sukses Pelita Jaya Tembus Babak Utama BCL Asia
- Masyarakat Telematika (Mastel) berkeyakinan bahwa peran telekomunikasi dan informatika seperti Broadband atau jaringan pita lebar menjadi faktor penting untuk kesejahteraan dan suksesnya pembangunan di suatu negara.

Top Trending: Hal yang Terjadi Jika Indonesia Tak Dijajah hingga Tawuran Brutal Antar Pelajar

Namun, disayangkan, negeri ini masih minim dalam urusan ketersediaan jaringan tersebut. Padahal broadband bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menciptakan daya saing.
3 Tips Sukses bagi Generasi Muda, Panduan Lengkap untuk Meraih Profit Stabil


Berdasarkan data yang dimiliki Mastel, ketersediaan sarana jaringan tetap pita lebar (serat optik) saat ini baru dinikmati sekitar 3 persen penduduk Indonesia.


"Dalam studi yang dilakukan Bank Dunia pada tahun 2009, sudah dinyatakan bahwa setiap kenaikan 10 persen penetrasi TIK (Broadband atau pita lebar) akan meningkatkan Produk Domestik Bruto sebesar 1,38 persen," kata Ketua Umum Mastel Setyanto P. Santosa di Sekretariat Mastel Jakarta, Selasa 26 Agustus 2014.


Setyanto melanjutkan, sangat disayangkan Indonesia menjadi salah satu negara yang belum bisa mengambil manfaat ekonomi dari keberadaan kemajuan teknologi di negerinya.


Padahal, bila itu dilakukan, kata Ketua Umum Mastel itu, Indonesia bisa meraih keuntungan, seperti pada sektor pembangunan, bisnis, transportasi, perdagangan, kesehatan, dan pendidikan yang saat ini membutuhkan telekomunikasi di dalamnya.


"Pengguna internet Indonesia sudah mencapai angka 75 juta, 80 persennya berusia antara 15-55 tahun dan pada umumnya, kita masih menggunakan jaringan nirkabel (wireless) jadi sinyalnya
ndut-ndutan
," ucapnya.


Lebih lanjut lagi, kata Setyanto, potensi besar tersebut dapat membawa manfaat bagi rakyat, apabila dapat digerakkan oleh pemerintah, TIK bisa digunakan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan dan kemakmuran bangsa serta negara.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya