Sukses, Implan Tulang Belakang 3D dalam Tubuh Bocah

Implan tulang belakang cetakan 3D
Sumber :
  • www.forbes.com/Peking University Third Hospital
VIVAnews - Perkembangan cetakan 3D bukan hanya menjadi bahan ujicoba pada luar manusia saja. Kini sebuah terobosan dilakukan peneliti Peking University Third Hospital, Tiongkok. 
Siap Tanding ! Bank Mandiri Resmi Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)

Peneliti itu sukses mengimplan tulang belakang cetakan 3D ke dalam tubuh bocah laki-laki 12 tahun. Langkah implan itu dilakukan untuk membantu sang bocah yang menderita kanker tulang belakang. 
Kiprah Ninja Xpress Jadi 'Teman' UMKM Bantu Naik Kelas

Mengutip Engadget, Senin 25 Agustus 2014 dilaporkan tulang pengganti itu terbuat dari bubuk titanium yang mirip digunakan pada banyak implan ortopedi. Biasanya implan tradisional menggunakan metal dan polimer. 
Masuk Usia Kepala 4, Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kain Kafan?

Beda dengan implan tradisional, peneliti menjanjikan pada dengan implan 3D ini lebih aman dan lebih lama fungsinya dibanding implan tradisional.

Implan tulang khusus itu dirancang mirip dengan bentuk tulang belakang asli bocah tersebut. Tulang pengganti itu juga tidak memerlukan semen atau sekrup untuk tetap meyangga tubuh bocah itu. Dengan demikian memungkinkan penyembuhan yang lebih cepat bagi sang bocah. 

Guna mendukung pertumbuhan tulang baru, pada tulang 3D itu didesain penuh dengan lubang-lubang kecil. Ini memungkinkan tulang alami tumbuh di dalam tubuh sampai nanti akhirnya membuat bagian stabil  dan permanen tulang belakang. 

Saluran berita Tiongkok, CCTV melaporkan hasil operasi  itu tidak akan dirilis ke publik dalam beberapa waktu. Hanya saja disebutkan sang bocah tetap harus mengenakan tulang 3D itu selama setidaknya 3 bulan atau bahkan lebih. 

Tujuannya untuk mendukung kepala dan leher sang bocah sebelum nantinya dianggap tulangnya sudah siap. 

Sementara menurut Forbes, pasar ortopedi dunia telah menghasilkan nilai pendapatan lebih dari US$36 miliar setara Rp423,5 triliun pada 2008. 

Nilai Ratusan Triliun

Menurut laporan terbaru Freedonia, perusahaan riset bisnis global, permintaan perangkat medis implan di Amerika Serikat saja diproyeksikan meningkat 7,7 persen tiap tahun, dan diprediksi capai US$52 miliar setara Rp611,7 triliun pada 2015. 

Studi lembaga itu melaporkan implan ortopedi akan menjadi salah satu nanoteknologi dan bioteknologi yang pertumbuhannya tercepat di pasar.

Keberhasilan implan perangkat 3D itu membuka pintu ratusan peluang yang sebelumnya belum pernah ada.

"Ini berbeda dengan implan tradisonal, yang mana dengan di bawah tekanan jangka panjang dari dalam tubuh, implan tradisional dapat menghubungkan ke tulang secara bertahap atau jadi terlepas dari tulang. Nah, kalau dengan implan cetakan 3D hal itu tak jadi masalah," kata Liu Zhongiun, Direktur Departemen Ortopedi Universitas Peking. 

Tim peneliti yang dipimpin Liu sudah mendalami implan 3D sejak 2009 lalu. Peneliti merancang implan berdasarkan pengalaman klinis mereka dan pemahaman kebutuhan bedah. 

Sebuah perusahaan perangkat medis mendigitalisasi desain implan peneliti dalam bentuk cetakan 3D. Selanjutnya pada 2010, peneliti mencoba implan 3D itu ke dalam tubuh domba selama setahun. 
Hasilnya, implan pada hewan terbukti aman. Akhirnya, implan itu diuji klinis manusia pada 2012 lalu. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya