- Vivanews/AmalNN
VIVAnews - Penyedia layanan 4G di Indonesia, Bolt, tidak gentar dengan kehadiran operator CDMA Smartfren ke frekuensi 2,3 Ghz. Bolt merupakan salah satu pemain yang berada pada frekuensi yang dialokasikan untuk layanan 4G itu.
Ditemui usai peluncuran ponsel pintar dual SIM 4G dan 3G, Kamis 21 Agustus 2014, Larry Ridwan, Chief Commercial Officer PT Internux, pemilik brand Bolt, mengatakan perusahaannya hanya fokus dengan bisnis yang tengah dikembangkan.
"Dari segi bisnis kami punya visi inginkan hidupkan industri 4G di Indonesia. Semakin banyak pemain maka semakin bagus untuk industri," ujar dia.
Bolt merasa yakin bisnis tetap berkembang meski muncul kompetitor baru yaitu Smartfren.
"Kita kan lebih fokus ke bisnis yang kita punya. Kita juga lagi bagus-bagusnya," tambah dia.
Target Penjualan
Ditanyakan bagaimana strategi menjaga persaingan handset 4G yang bakal dirilis Smartfren, Larry mengatakan itu bukan fokus perusahaan.
"Itu bukan fokus utama kita, sebab market 4G sangat besar. Yang kami pikirkan pertama yaitu bagaimana kami tetap gelar bisnis ini. Kalau soal kompetitor itu kan soal sekunder saja," ujarnya.
Bolt menargetkan kedua ponsel itu bisa terjual 500 ribu unit sampai akhir tahun ini.
"Kami juga menargetkan pelanggan sampai akhir tahun bisa capai 1,5 juta pelanggan. Saat ini jumlah pelangga Bolt mencapai lebih dari 650 ribu pelanggan," kata dia.
Bolt saat ini memfokuskan pemantapan jaringan di area lisensi di Jabodetabek dan Banten. SekarangBolt sudah memiliki 2.200 BTS dan menargetkan jadi 3.600 BTS pada akhir tahun ini. (ren)
Tabrak dan Hendak Rampas Mobil, 6 Debt Collector Sadis Ditangkap Polres Labusel
Satuan Reserse Kriminal Polres Labuhanbatu Selatan (Labusel), berhasil menangkap 6 debt colector sadis, yang hendak mengambil mobil korban dengan cara ditabrak.
