Ini Saran Pakar Agar IT Lokal Bisa Menang Bersaing

Internet Governance Forum
Sumber :
  • Vivanews/ AgusTH
VIVAnews
PKS Bakal Sambangi Markas PKB Malam Ini, Bahas Apa?
- Indonesia dalam menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN di 2015, masih kurang persiapan. Hal ini bisa terlihat dari gaya konsumsi warga Indonesia dan dukungan pemerintah terhadap produsen lokal.

Respons Albertina Ho Usai Dilaporkan ke Dewas oleh Pimpinan KPK

Terkait hal tersebut, Ketua Umum Federasi Teknologi Informasi Indonesia (FTII), Sylvia Sumarlin menyayangkan dalam dunia Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) saja masyarakat malah berbondong-bondong membeli produk asing.
Indonesia Jadi Penghasil Sugar Daddy Terbanyak ke-2 di Asia Tenggara


"Sadar
nggak
kita, sebentar lagi menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Berilah kesempatan untuk industri lokal. Mereka layak hidup di tanahnya sendiri," ungkap Sylvia di Hotel Borobudur, Rabu 20 Agustus 2014.


Lebih lanjut, Sylvia mengatakan, pada 2015, ekonomi di Indonesia akan "diinvasi" secara terbuka dan terang-terangan oleh produk-produk luar negeri. Maka dari itu, kata mantan ketua APJII ini, pemerintah perlu memberi dukungan terhadap produk lokal.


Sylvia tak menampik bahwa Masyarakat Ekonomi ASEAN tersebut menjadi ancaman serius bagi masyarakat Indonesia bila dikuasai produk luar negeri.


"Namun, hal itu bisa diatasi," ucap perempuan lulusan Syracuse University, Amerika Serikat ini. Antisipasi bisa dilakukan bila memberikan kesempatan kepada produk lokal, dengan dukungan pemerintah tentunya.


"Bila ada kebijakan pada industri lokal untuk dirasakan oleh warga Indonesia akan menjadi pelayanan publik yang dampaknya dapat dirasakan sekitar 250 juta orang yang menggunakan," jelasnya.


Slyvia mengatakan, dengan menyuplai produk-produk lokal apa pun itu, produsen lokal akan tetap hidup dalam bersaing pada 2015. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya