#ISISMediaBlackout, Bersatu Blokir ISIS di Twitter

Militan ISIS
Sumber :
  • Youtube
VIVAnews
Anies soal Tawaran Jadi Menteri di Kabinet Prabowo: Belum Ada yang Ngajak
- Menyebarnya foto eksekusi mati jurnalis Amerika, James Foley, di dunia maya membuat 'masyarakat' Twitter gerah. Para pengguna pun bersatu memblokir propaganda ISIS dengan hashtag #ISISMediaBlackout.

Viral Video Transformasi Makeup Pengantin Jadi Sorotan Netizen

Dilansir dari
Lolos Jadi Anggota DPR, Denny Cagur Ungkap Kenangan Haru dengan Almarhumah Ibu
Washington Post , Kamis 21 Agustus 2014, hashtag tersebut mulai menjadi trending topic dan menyebar di kalangan pengguna Twitter. Ini membuktikan jika mereka memiliki kekhawatiran yang sama.


Melalui hashtag #ISISMediaBlackout, para pengguna Twitter mengajak pengguna lain untuk sama-sama tidak mem-share video, gambar, berita atau apapun yang berkaitan dengan propaganda yang dilayangkan pasukan militan itu.


Selama ini, ISIS selalu memposting dan menyebarkan gambar kekejaman mereka di Twitter untuk menunjukkan pada dunia mengenai keberhasilan mereka. Para pengguna Twitter banyak yang men-share postingan mereka. Alih-alih untuk memberikan kewaspadaan pada semua orang, malah membuat ISIS semakin terkenal dan jumawa.


Dengan adanya pemblokiran ini diharapkan ISIS akan tenggelam dengan sendirinya.


"Kamu tahu apa yang saya pikirkan? dan saya pikir ini sedikit gila tapi kita butuh #ISISMediaBlackout. Hilangkan mereka dari keterjangkauan," tulis akun @LibyaLIberty


"Mulai sekarang, saya tidak akan membagi atau menyebarkan foto atau video kekejaman yang dilakukan secara sengaja oleh ISIS untuk propaganda #ISISMediaBlackOut" lanjutnya.


"Jangan berbagi apapun tentang ISIS, apalagi video #JamesFoley. Ini yang mereka inginkan. Jangan beri mereka kepuasan, #ISISMediaBlackout," tweet @WajahatAli.


Video pembunuhan James Foley awalnya diposting di Youtube namun kemudian video itu ditarik. Sayangnya, foto-foto yang diambil dari video itu mulai beredar di Twitter.


Islamic State melakukan pembunuhan ini sebagai bentuk penekanan terhadap Amerika yang telah melancarkan serangan militer ke Irak. Satu jurnalis lagi masih dalam sanderaan ISIS. Mereka mengancam akan membunuh jurnalis itu, sama seperti Foley, jika Amerika tidak menarik pasukannya dari Irak. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya