Sumber :
VIVAnews - Pertumbuhan media sosial di Indonesia terus dinamis. Kini mulai marak muncul akun media sosial anonim.
Baca Juga :
OJK Cabut Izin usaha BPRS Saka Dana Mulia Kudus
Sayangnya, sebagian pengguna media sosial justru meyakini kebenaran akun yang tak jelas sumbernya ini, tanpa melakukan cek silang informasi yang disampaikan.
"Akun anonim merupakan bisnis gelap untuk mengatur konten," ujar Nezar Patria, anggota Dewan Pers dalam diskusi Internet Governanve Forum (IGF) dengan topik 'Kebebasan Berpendapat yang Beretika di Internet' di Hotel Borobudur, Jakarta Rabu 20 Agustus 2014.
Nezar mengatakan, akun anonim memosting konten untuk kepentingan bisnis penyesatan opini publik.
"Ini bisnis yang mengacaukan dengan target orang-orang yang gampang percaya kredibilitas akun anonim dibanding media mainstream," jelas mantan aktivis itu.
Media mainstream, kata dia, pada posisi ini menjadi sebuah platform untuk memverifikasi informasi yang belum kredibel.
Untuk menekan hal ini, menurutnya gerakan literasi media sosial perlu digelorakan, agar pengguna internet dan masyarakat secara luas yang memiliki jangkauan pengetahuan yang kurang bisa mengerti soal akun anonim.
"Bisa saja gerakan ini dengan memberika modul untuk klarifikasi pengguna akun-akun anonim. Kominfo bisa mendukung ini," kata dia.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Ini bisnis yang mengacaukan dengan target orang-orang yang gampang percaya kredibilitas akun anonim dibanding media mainstream," jelas mantan aktivis itu.
