Salju di Kutub Utara Menipis 50 Persen dalam 60 Tahun

Laut Artik di Kutub Utara
Sumber :
  • independent.co.uk
VIVAnews
Mak Vera Tepati Janji, Datang ke Makam Olga Syahputra Tengah Malam
- Salju di laut es Kutub Utara bagian barat kian menipis. Penipisannya mencapai sepertiga kali dibanding ukuran 60 tahun lalu. Bahkan di sebagian area, penipisannya mencapai setengah kali lipat.

Meski Negaranya Tengah Dilanda Aksi Terorisme, Rusia Tetap Kirim 29 Ton Bantuan ke Gaza

Temuan ini merupakan hasil dari penelitian selama puluhan tahun. Para peneliti menemukan bahwa salju mengalami penipisan dari 14 inci menjadi 9 inci. Atau dari 36 sentimeter ke 23 centimeter, di wilayah barat.
Legislator Soroti Daya Beli Gen Z di Jakarta, Bisa Berkontribusi Besar Kendalikan Inflasi


Penipisan ini juga terjadi di laut Beaufort dan Chukchi, yang terletak masing-masing di bagian barat dan utara Alaska. Penipisannya dari 13 inci menjadi 6 inci atau 33 centimeter ke 15 centimeter saja.


Dikutip dari
Daily Mail
, Rabu 20 Agustus 2014, proses penipisan salju ini secara otomatis akan mempengaruhi ekosistem di Kutub Utara. Dalam arti, secara tidak langsung akan merusak tumbuhan mikroskopis karena mereka berperan penting dalam rantai makanan di dalam dasar laut es.


Data itu dikumpulkan oleh Badan Antariksa Amerika Serikat , NASA, bekerja sama dengan University of Washington. Mereka menggunakan pelampung es, pesawat penyurvei, dan data historis gumpalan es yang dimiliki oleh ilmuwan Soviet di akhir 1950-an.


"Salju mirip dengan perisai yang bisa menyekat es di lautan. Dalam studi ini kami menggunakan ribuan pengukuran kedalaman es di laut untuk kemudian divalidasi dengan pesawat observasi NASA," kata Son Nghiem dari lab Jet Propulsion NASA.


Nghiem yakin, penipisan salju ini akan menyebabkan hujan salju yang cukup hebat tahun ini, tepatnya pada September dan Oktober. Penipisan salju ini juga diartikan ketebalan laut es akan mulai berkurang karena tidak lagi terlindungi.


"Laut es di Kutub Utara saat ini naik dan salju yang melindungi es-es tersebut semakin menipis. Dulunya salju berfungsi sebagai perisai yang kuat untuk melindungi es agar ketebalannya tak berkurang. Kini salju itu hanya berfungsi sebagai kain penutup. Es-es itu bisa meleleh lebih awal," kata Nghiem.


Studi ini didukung oleh National Science Foundation (NSF) dan telah dipublikasikan di
Journal Nature.
(ita)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya