Supermoon dan Hujan Meteor Hiasi Langit Agustus

Meteor jatuh.
Sumber :
  • http://enggeo10.blogspot.com
VIVAnews
UU Pemilu Perlu Direvisi sebagaimana Pertimbangan MK, Menurut Anggota DPR
- Agustus tampaknya akan menjadi altar pertunjukan kosmik yang mempesona tahun ini. Di bulan tersebut bakal terjadi dua fenomena alam secara bersamaan, yakni supermoon dan hujan meteor.

Pemotor Kaget ke Bengkel Ini Saat Maghrib, Netizen: Tau Kan Kenapa Mereka Bisa Seramai Ini Usahanya

Melansir
Bicara Soal Ruben, Jordi Onsu: Tidak Berkomunikasi juga Bukan Sama Aku Doang
International Business Times ,  Badan Antariksa Amerika (NASA) mengatakan pertunjukan kosmik ini akan terjadi antara tanggal 10 dan 13 Agustus 2014, dimana langit pada malam tersebut akan menjadi yang paling indah.


"Selama minggu kedua di Agustus, Bulan akan terlihat terbesar dan paling terang, beriringan dengan hujan meteor. Hasilnya akan menjadi indah," ujar keterangan NASA.


Fenomena supermoon terjadi dimana ketika Bulan purnama lebih dekat dengan Bumi dalam orbitnya sehingga menghasilkan tampilan yang lebih cerah dan lebih besar dari biasanya. Peristiwa itu akan tampak di langit malam tanggal 10 Agustus.


Sedangkan untuk hujan meteor merupakan peristiwa tahunan atau yang dikenal dengan Perseid. Fenomena ini akan mengalami puncaknya di bulan Agustus, tepatnya tanggal 9 dan 14. Dalam hujan meteor itu sedikitnya ada 100 meteor muncul setiap jam.


"Pada 10 Agustus 2014 (supermoon) sama seperti Perseid, akan mengalami puncaknya. Bulan akan penuh. Selain itu orbitnya pun terdekat dengan bumi. Di hari itu,  14 persen lebih dekat dan 30 persen lebih terang dari bulan purnama di tahun yang lain," ungkap NASA.


Untuk menyaksikan pertunjukkan alam itu, menurut Bill Cooke dari Meteorid Environment Office NASA, terangnya bulan akan menghapuskan latar belakang hitam beludru yang diperlukan untuk melihat meteor.


"Perseid akan terlihat selama beberapa hari sebelum dan sesudah supermoon. Meteor juga akan tetap terlihat. Perseid seperti bola api seterang Jupiter atau Venus. Tetap akan terlihat meskipun silau," papar Cooke.


Setelah selama enam tahun penelitian meteor, kata Cooke, baru kali ini NASA telah menemukan Perseid yang menjadi bola api dari hujan meteor.

Perseid sendiri berasal dari komet Swift-Tuttle, dimana nama Perseid diambil karena dari konstelasi Perseus.  (ita)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya