Xiaomi Kirim Data Pengguna ke Tiongkok Tanpa Izin?

Xiaomi Red Note.
Sumber :
  • http://www.sukatekno.com/4084/34-menit-xiaomi-redmi-note-ludes-terjual-smartphone-murah-spek-high-end.html
VIVAnews
Ini Dia Lift Penumpang Terbesar di Dunia, Bisa Angkut 235 Orang Sekaligus
- Di tengah berita sukses Xiaomi 'menendang' dominasi iPhone di Tiongkok, berita tidak mengenakkan menyebar. Xiaomi dianggap telah mengirimkan data penggunanya, tanpa izin.

Pengakuan Mengejutkan Pelaku Tega Cekoki Narkoba Remaja Jaksel Hingga Tewas

Menurut
Ernando Ari yang Begitu Percaya Diri
posting- an seorang penggunanya di Hong Kong, Kenny Li, Redmi Note miliknya telah secara otomatis menunjukkan pengiriman data yang dilakukan perangkat tersebut. Kenny Li mem-
posting-
nya di situs komunitas pengguna smartphone Hong Kong, IMA MObile.


"Saya tidak sengaja menemukan notifikasi yang menunjukkan perilaku handset secara otomatis ini. Redmi Note milik saya mengirimkan data ke server Xiaomi di Beijing, Tiongkok," katanya, seperti dikutip melalui
Ubergizmo
, Kamis 31 Juli 2014.


Aksi pengiriman data otomatis ini ingin ia hentikan dengan cara menonaktifkan layanan MiCloud. Namun hal itu juga tidak berpengaruh. Dia mengaku, hal itu terjadi hanya jika Redmi Note milikya terhubung dengan koneksi wifi.


Menurut Li, dia telah mencoba menghapus dan me-reflash handset tersebut dengan ROM Android yang berbeda. Namun masalah itu tetap saja muncul. Ini membuktikan jika fungsionalitas system tersebut dibenamkan langsung ke dalam firmware ponsel yang ada.


Belum diketahui secara pasti apakah masalah ini murni karena virus/bug yang menyusup ke Redmi Note atau secara sengaja disertakan Xiaomi ke dalam perangkatnya.


Perusahaan teknologi memang sedang menjadi bidikan pemerintah di banyak negara, khususnya di negara besar seperti Tiongkok dan Amerika. Negara-negara tersebut khawatir perusahaan teknologi telah dijadikan alat mata-mata oleh Amerika. Bahkan sebaliknya, Amerika menuduh perusahaan Tiongkok sebagai alat mata-mata negaranya.


Kekhawatiran ini muncul setelah mantan pekerja Badan Keamanan Amerika(NSA), Edward Snowden, memaparkan rahasia perusahaannya. Snowden menyebutkan jika NSA dan badan intelijen Amerika menggunakan perangkat perusahaan teknologi yang berasal dari negaranya, baik perusahaan IT maupun telekomunikasi, untuk menyadap dan mencuri data pengguna.


Sebelumnya Huawei telah dituduh oleh NSA sebagai perusahaan teknologi sekaligus mata-mata Tiongkok. Sebaliknya, Tiongkok menuduh Google, Facebook, MIcrosoft dan Apple sebagai alat mata-mata Amerika. (ita)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya