Apple Dianggap Seperti Perusahaan Minyak

Ilustrasi pengeboran minyak tengah laut.
Sumber :
  • REUTERS/China Daily/Files
VIVAnews -
Polres Malang Bongkar Home Industry Sabu di Jatim
Selama beberapa dekade perusahaan yang mendunia didominasi oleh perusaaan minyal dan gas. Tak heran jika beberapa dekade lalu, nama BP, ExxonMobil, Shell dan Total cukup tenar. Perusahaan itu menjual apa yang dibutuhkan hampir sebagian besar orang di dunia, minyak dan bahan bakar.

Akhirnya Letkol Danu Resmi Jadi Komandan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI Gantikan Raja Aibon Kogila

Namun sejak masuk zaman milenium, zaman pun berubah. Tren dunia digital yang kian meledak membuka sumber daya baru. Teknologi, khususnya digital, menjadi garapan baru dengan pertumbuhan tinggi.
Mitsubishi Fuso Resmikan Diler 3S Baru di Morowali


Pada era digital ini, kini kian terdengar nama-nama seperti Apple, Samsung maupun MIcrosoft.


Khusus Apple, perusahaan ini kian berkibar dengan menjadi tren perangkat mobile. Produk iPhone, iPad makin ditunggu pencita gadget seluruh dunia.


Seiring dengan respon pasar yang tinggi atas prosuk besutan Apple, pundi-pundi uang yang diraup perusahaan besutan mendiang Steve Jobs itu juga kian bertambah.


Menurut laporan kuartal terbaru perusahaan, Apple telah meraup pendapatan US$37,43 miliar dengan cadangan kas mencapai US$165 miliar.


Tak heran pencapaian Apple itu diibaratkan sama dengan perusahaan minyak, yaitu bagaimana mengeksplorasi sumber daya baru, melansir Telegraph, Kamis 24 Juli 2014.


"Apple telah menyampaikan hasil kuartal yang sangat bagus meskipun pendapatan yang diraih jauh lebih sedikit di bawah ekspektasi investor," ujar Ben Wood dari CSS Insight.


Wood mengatakan meski Apple mengalami penurunan volume penjualan iPad dibanding tahun lalu, namun ia meyakini hal itu bukan karena pengguna sudah jenuh dengan iPad seperti yang terjadi pada pasar ponsel pintar. Menurutnya dengan kondisi penurunan pertumbuhan tapi produk berhasil secara massif, menunjukkan Apple telah lulus dari tantangan baru.

 

"Penjualan iPad lemah karena lebih dari setengah pelanggan merupakan pembeli pertama tablet. Kamiyakin banyak pengguna iPad yang menunda membeli tablet berikutnya. Peluang pertumbuhan tablet masih terbuka di masa depan, sektor pendidikan misalnya," ujar Wood.


Tapi Apple dipandang menghadapi dua tantangan seperti perusahaan minyak dunia. Pertama, Apple harus mampu mengkeksplorasi wilayah baru, akses ke sebuah negara yang kian mahal dan memastikan produk yang dimunculkan merupakan sesuatu yang tepat sekaligus mempertahankan posisi perusahaan.


Selanjutnya, bagaimana Apple mengeksplorasi sistem operasi iOS.


"Apple tetap dalam posisi kuat secara fundamental meski terus ada persaingan pasar ponsel pintar dan kondisi sulit di pasar tablet," ujar Wood.


Ditambahkan masalah yang dihadapai perusahaan minyak bukanlah eksplorasi atau kompetisi. Masalahnya yaitu bagaimana secara mudah mengibarkan produk yang sudah secara cepat. Nah, menurutnya, jika Apple berhasil pada dua varian iPhone premiumnya, maka Apple bakal berhasil seperti perusahaan minyak.


"Dalam jangka panjang, tantangan terbesar Apple yaitu ekspektasi investor, mengingat sulituntuk membayangkan kategori baru mengulangi prestasi keuntungan," ujarnya. Sebelumnya, Apple pernah meraih rekor keuntungan dengan pengiriman iPhone tembus 35 juta unit dalam sebuah kuartal.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya