Bagaimana Teknik Terbaik Identifikasi Korban MH17?

Pengambilan sampel DNA keluarga MH17
Sumber :
  • VIVAnews/Fajar Sodiq
VIVAnews - Sepekan usai tragedi Pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH17, jenazah korban sudah dievakuasi ke Belanda untuk identifikasi. 
Tim Pengawal Anies Pamitan usai Pilpres 2024 Berakhir

Dengan kondisi beberapa mayat yang terbakar, hancur dan beberapa bagian tubuh terpisah, para ahli forensik mengandalkan identifikasi teknik DNA untuk mengenali para korban. 
Perasaan Shin Tae-yong Usai Timnas Indonesia U-23 Singkirkan Korea Selatan

Seperti pada korban bencana pada umumnya, mengutip Daily Mail, Kamis 24 Juli 2014, tahapan pertama untuk identifikasi yaitu pengambilan sampel DNA dari tubuh para korban MH17. Data itu kemudian diperiksa silang terhadap sampel antemortem para korban dan data DNA kerabat korban. Data antemortem diambil dari barang yang pernah dikapai korban maupun data penting lain sebelum korban meninggal. 
Christian Bautista Bakal Tampil di Konser Westlife: The Hits Tour 2024

Profesor Jamison, Direktur Forensic Institute, Inggris mengatakan meski telah terlantar selama berhari-hari diterpa hujan di lokasi jatuhnya MH17, identifikasi jasad korban menurutnya tak akan terlalu sulit, sebab dengan uji DNA sudah bisa mengenali jasad para korban itu. 

"Identifikasi ini sama halnya dengan pendekatan pada bencana massal pada umumnya. Tak terlalu sulit untuk mengidentifikasi mayat, ada berbagai teknik," ujar Jamison yang menyebutkan teknik DNA memang bisa namun butuh waktu beberapa pekan bahkan bulan. 

Meski banyak korban dengan kondisi tubuh terpisah, Jamison mengatakan, itu tak akan menyulitkan identifikasi. 

"Identifikasi DNA standar akan tak bisa dilakukan ketika mayat dalam kondisi kehancuran total. Bahkan tubuh korban terbakar pun, masih dapat diidentifikasi," jelas dia. 

Catatan gigi

Proses identifikasi akan melibatkan setidaknya jaringan dari tubuh yaitu otot batang tubuh. Jika tak ditemukan, para ahli mengandalkan rekaman catatan gigi korban. 

Menurut Dr Romina Carabott, Direktur dan Konsultan Odontologi Forensik Cardiff Medisentre, Inggris teknik pengukuran catatan gigi menjadi cara paling efisien, termudah dan tercepat untuk identifikasi korban. 

"Jadi selama korban telah memeriksa gigi ke dokter gigi, maka pemeriksaan catata gigi korban telah tersedia, tak perlu banyak sampel yang diambil, tak perlu keluarkan biaya banyak untuk tes laboratorium dan menunggu hasil dalam waktu yang lama," ujar Carabott. 

Menurutnya bagian gigi tidak akan terdegradasi meski tubuh korban MH17 saat itu meledak. 

Sebelumnya dikabarkan sebuah kereta yang membawa jasad korban tewas pesawat Malaysia Airlines MH17 dilaporkan telah tiba di Kota Kharkiv, di luar dari wilayah kekuasaan kelompok pemberontak Ukraina. 

Dari sana, jasad akan diterbangkan ke Belanda untuk dilakukan identifikasi jenazah. 

BBC pada Selasa 22 Juli 2014, melaporkan lima gerbong yang telah diberi fasilitas pendingin tiba di stasiun Kharkiv-Balashovsky. Lima gerbong pendingin itu mengangkut 200 jasad yang dimasukkan dalam kantung mayat.

Jenazah kemudian akan dibawa ke pabrik tank Malyshev. Selama berada di sana, jenazah itu akan dimasukkan ke ruang pendingin di Belanda. 

Pejabat Belanda mengatakan sepertiga korban diklaim masih hilang. Hal itu bertentangan dengan klaim separatis pro Rusia yang mengaku menemuka 282 dari 298 mayat. Separatis juga mengaku telah menyerahkan bagian tubuh dari 16 sisa korban.

Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte mengingatkan, proses identifikasi itu bisa memakan waktu hingga berbulan-bulan lamanya. "Begitu korban diidentifikasi, pertama kali, keluarga korban akan dihubungi," ujar Rutte. 

Kasus identifikasi mayat korban kecelakaan pesawat pernah dilakukan ahli forensik Belanda pada 2010 lalu. Sebuah pesawat Afriqiyah Airways dengan nomor penerbangan 771 mengalami kecelakaan saat mendekati Bandara Tipoli, Libya. Proses identifikasi 103 penumpang yang tewas itu memakan waktu sebulan. (umi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya