Bukan Anjing, Ini Hewan dengan Penciuman Paling Tajam

Gajah afrika
Sumber :
  • www.telegraph.co.uk/ALAMY
VIVAnews - Penciuman merupakan salah satu indera yang penting untuk mengenali lingkungan di sekitar dengan aroma yang dihasilkan. Soal tingkatan penciuman tajam, para peneliti menemukan bahwa gajah afrika mengungguli tikus, sapi, kuda, anjing. Bahkan jika dibandingkan dengan penciuman manusia, penciuman gajah afrika lima kali lebih tajam dari manusia.
MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, Rosan: Mari Bersatu Wujudkan Indonesia Emas

Diketahui sebelumnya, tikus merupakan binatang yang memiliki indera penciuman paling tajam dibandingkan binatang lainnya.
10 Kampus Bisnis Terbaik Dunia Tahun 2024

Klasifikasi tingkat penciuman tajam tersebut berdasarkan dari jumlah gen yang dimiliki. Peneliti menemukan pada gajah afrika mempunyai gen terbanyak dari makhluk mamalia lainnya.
UU Pemilu Perlu Direvisi sebagaimana Pertimbangan MK, Menurut Anggota DPR

Melansir Telegraph, Rabu 23 Juli 2014, gajah Afrika tersebut memiliki gen sekitar 1.948, tikus besar (1.207), sapi (1.186), tikus kecil (1.130), kuda (1.066), anjing (811), tikus belanda (798), kelinci (768), manusia (396), simpanse (380), marmoset (366), kera (309), dan orangutan (296).

"Rupanya hidung gajah tidak hanya panjang tetapi juga tingkat penciumannya unggul," ujar Dr. Yoshihito Niimura, peneliti Univeritas Tokyo.

Indera penciuman, kata Niimura, sangat penting bagi makhluk mamalia karena digunakan untuk mencium makanan, menghindari predator, mencari pasangan, dan menemukan keturunan mereka.

"Gen (bau) pada gajah dapat dikaitkan dengan ketergantungan gajah pada aroma berbagai konteks seperti mencari makan, komunikasi sosial, dan reproduksi," jelas Niimura.

Penelitian ini juga menunjukkan gajah dapat berkembang dengan baik dengan sistem penciuman yang besar dan daerah penciuman yang ada di otaknya. 

Cium Jarak 1 Km

Sedangkan pada penelitian sebelumnya, mengungkapkan gajah afrika diduga bisa membedakan dua kelompok etnis Maasai dan Kamba di Kenya.

"Laki-laki dari Maasai sering menombak gajah sebagai bentuk kejantanan mereka, sementara orang-orang Kamba yang bekerja di pertanian. Mereka sering jadi ancaman. Oleh karena itu gajah takut pada laki-laki Maasai," ungkap Niimura dikutip dari National Geographic.

Joyce Poole, pendiri kelompok konservasi Suara Gajah mengatakan studi tersebut menegaskan apa yang mereka amati di lapangan.

"Jika angin bertiup ke arahnya, gajah dapat mencium bau manusia lebih dari satu kilometer, setelah itu mereka pergi. Gajah dapat mendeteksi sepotong pisang kecil lebih dari 50 meter. Dan, gajah dapat membedakan serta melacak anggota keluarganya dengen mengendus tanah yang direndam air seni," tuturnya.

Penelitian tersebut diterbitkan di Genome Research, yang didalamnya meneliti 13 spesies mamalia. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya