Pengguna Internet RI Inginkan Suara Damai 22 Juli

Susilo Bambang Yudhoyono, Prabowo Subianto, dan Joko WIdodo.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVAnews - Selama kampanye dan Pemilihan Presiden 2014, dukungan netizen di Indonesia sempat membuat tensi pengguna internet cukup memanas. 
1 Poin dari Markas Persib Cukup Membuat Bhayangkara FC Bersyukur

Para pendukung dan relawan masing-masing kandidat capres dan cawapres yang aktif di media sosial, gencar memposting berbagai informasi mengenai capres pilihannya.
BUMI Resources Cetak Laba Bersih US$117,4 Juta di Tahun 2023

Tak jarang juga saling berdebat dan melontarkan serangan bagi capres yang tidak didukungnya. Isu kampanye hitam dari masing-masing kandidat menjadi bumbu panas kedua pendukung. 
Arus Mobil saat Mudik 2024 Meningkat, Astra Infra Siapkan Hal Ini

Namun, usai pilpres, netizen Indonesia mulai menyerukan persatuan bangsa melalui media sosial.

Hasil pemantauan PoliticaWave, sebuah analitik dan pemantauan media sosial, yang diterima VIVAnews, Selasa 22 Juli 2014, menemukan bahwa sejak 9–19 Juli 2014, percakapan terkait Pilpres 2014 masih ramai di media sosial.

Percakapan didominasi oleh keinginan netizen agar proses pilpres segera berakhir. Total percakapan itu menghasilkan total buzz sebesar 62.944 buzz. 

Topik utama yang paling banyak dibicarakan oleh netizen adalah agar salah satu capres harus bisa legowo menerima kekalahan dengan jumlah percakapan sebesar 4.122 buzz, kedua capres harus bisa bersikap layaknya ksatria yakni jika menang tidak jumawa dan siap menerima kekalahan (3.823 buzz), serta Retweet dari seruan Jokowi untuk segera melakukan rekonsiliasi usai pilpres demi kesatuan dan persatuan bangsa (1.134 buzz). 

Selain tiga topik utama itu, seruan netizen agar suasana damai dan kompak dapat terlihat dalam berbagai kata kunci seperti “berdamai kembali”, “sudah eneg dengan pilpres”, “menyatukan pertemanan yang rusak”, “silahturahmi lagi”, “torang samua basudara”, dan frasa-frasa lainnya yang intinya merujuk pada keinginan agar masyarakat Indonesia bisa kembali bersatu siapa pun yang menjadi presidennya.
    
Ditemukan juga beberapa hashtag yang berkaitan dengan keinginan netizen atas persatuan Indonesia tersebut yakni #suaradamai yang menjadi trending topic Indonesia pada tanggal 12 Juli 2014 dengan jumlah percakapan sebesar 3.305 buzz. Tagar itu banyak dipengaruhi oleh posting dari beberapa artis Indonesia seperti akun @pevpearce, @wulanguritno dan @ananghijau (anang hermansyah). Kemudian ada pula #merekatindonesia, #indonesiaunite dan #bersatulahbangsaku.

Tolak tunda Rekapitulasi

Di akhir minggu ini, yakni pada 19 Juli 2014, netizen dikejutkan dengan pemberitaan mengenai kubu capres nomor 1 yang ingin agar pengumuman hasil rekapitulasi suara nasional dari KPU untuk ditunda. 

Respon menolak usulan itu muncul dari netizen, yang ingin proses pilpres segera berakhir dan kembali kondusifnya iklim keamanan dan persatuan. 

Netizen pun berharap agar pihak yang kalah mau mengakui kekalahannya dan tidak memperpanjang proses pilpres dengan membawanya ke Mahkamah Konstitusi. 

Penolakan ini banyak dituangkan dalam bentuk tagar #KPUtegas22juli yang berhasil mengumpulkan 7.054 buzz.

Hampir tidak ada netizen yang menyetujui penundaan tersebut, termasuk juga upaya untuk melakukan pencoblosan ulang.

Sebagaimana diketahui, pada hari ini, KPU akan mengumumkan hasil rekapitulasi peroleha suara nasional. Pada tahapan ini, KPU sekaligus akan mengumumkan presiden terpilih. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya