Korban MH17 Jadi Target Penipuan Facebook dan Kartu Kredit

keluarga korban malaysia airlines MH17
Sumber :
  • REUTERS/Olivia Harris
VIVAnews - Saat korban pesawat Malaysia Airlines nomor penerbangan MH17 masih belum dimakamkan dengan layak, orang tak bertanggungjawab memanfaatkan nasib mereka. 
Neta Pamer Mobil SUV Baru Rp200 Jutaan

Dilaporkan terdapat penipuan yang mengatasnamakan akun Facebook korban MH17. Laman Mashable, Selasa 21 Juli 2014 mengatakan terdapat 5 akun Facebook palsu yang digunakan untuk meraih keuntungan dari para korban pesawat yang lepas landas dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur itu. 
Dewas KPK Gelar Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei terkait Dugaan Penyalahgunaan Wewenang

Salah satu halaman yang ditemukan yaitu halaman Facebook yang mengatasnamakan Evie Maslin, korban bocah MH17. 
Media Asing Beri Julukan untuk Timnas Indonesia U-23: Tim Pengacau

Selain itu, halaman situs jejaring sosial palsu atas nama korban yaitu Otis, dan Mo Maslin bersaudara, Liliane Derden dari Canberra dan Fatima Dyczynski, yang awalnya tinggal di Jerman tapi pindah ke Australia Barat.

Pada halaman Facebook palsu Evie Maslin, terdapat postingan tautan ke video yang diklaim menunjukkan rekaman kecelakaan MH17. 

Namun pada dasarnya tautan itu mengarahkan pengguna ke tautan ke situs dengan banyak iklan pop-up layanan yang mencurigakan. 

"Kamera video menangkap momentum saat pesawat MH17 jatuh di atas Ukrania. Lihat video kecelakaan ini," tulis tautan tersebut. Untungnya Facebook langsung sigap dengan menutup akun palsu tersebut. Lihat ditautan ini


Kompensasi Bank


Menanggapi aksi penipuan itu, Alastair MacGibbon, Direktur Keamanan Internet Universitas Canberra Centre, Australia, mengatakan halaman Facebook palsu itu sangat menguntungkan para penjahat setelah insiden itu. 

Menurutnya para penipu bisa mendapatkan uang dengan mengarahkan trafik ke situs tertentu.

"Para penjahat itu sangat cepat pada hari-hari itu mengambil apapun (barang berharga korban) dan memanfaatkan itu untuk mendapatkan uang dari sudut pandang kriminal. Ini adalah tren yang benar-benar tak menyenangkan," ujar MacGibbon. 

Sebelumnya, beberapa saat usai pengumuman jatuhnya MH17, Perdana Menteri Ukrania Anton Gerashchenko, telah memperingatkan potensi pencurian dokumen penting para korban. Sebab lokasi jatuhnya MH17 dikuasai oleh pemberontak pro Rusia. 

Gerashchenko mengatakan mereka bisa mengumpulkan uang tunai, perhiasan dan kartu kredit para korban pesawat Boeing-777 itu. 

"Permintaan sederhana saya kepada keluarga korban untuk membekukan kartu kredit mereka, sehingga tidak akan kehilangan aset yang dicuri teroris," ujarnya. 

Merespon permintaan itu, Asosiasi Perbankan Belanda menyatakan keluarga korban akan diberikan kompensasi atas kerugian yang disebabkan pencurian kartu kredit para korban. 

"Terpenting saat ini yaitu kartu kredit tanpa PIN pada dasarnya tak dapat digunakan. Jika perlu bank akan mengambil langkah pencegahan. Tiap kerusakan akibat penyalahgunaan kartu perbankan itu, kami akan beri kompensasi ke keluraga terdekat," tulis asosiasi itu. 

Pewarta yang berada di lokasi juga menyaksikan aksi pencurian dokumen dan barang berharga korban MH17. 

"Sepertinya mereka telah mengaduk-aduk, seolah terjadi penjarahan di sini pada setiap tas yang telah kami lihat telah dibuka," ujar Phil Williams, wartawan Australian Broadcasting Corporation (ABC) .

Perdana Menteri Belanda, mark Ruttle juga geram dengan para pemberontak pro Rusia yang tak memperlakukan mayat korban dengan baik. 

"Saya terkejut dengan gambar perilaku yang benar-benar tidak sopan di lokasi kecelakaan. Ada orang bermain-main di antara puing-puing barang milik korban. Ini benar-benar menjijikkan," katanya. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya