Ini Rupa Dinosaurus Unik Bersayap Empat

Ilustrasi dinosaurus berekor panjang dan bersayap empat
Sumber :
  • www.dailymail.co.uk/Getty Images
VIVAnews - Peneliti telah menemukan fosil dinosaurus berbulu dan bersayap empat di daratan Provinsi Lioning, timur laut Tiongkok. Temuan itu menunjukkan dinosaurus telah memiliki fitur sebelum munculnya nenek moyang burung. Dinosaurus ini diperkirakan hidup pada 125 juta tahun lalu. 
PSI Ungkap Sosok Gubernur yang Tepat Pimpin Jakarta

Dinosaurus bersayap empat yang disebut dengan Changyuraptor itu diperkirakan berukuran panjang 1,2 meter, dengan berat empat kilogram. Untuk ekornya, bahkan lebih panjang dari tubuhnya. Ada keunikan pada sayap dua lainnya, yang berada di kaki dinosaurus. 
Viral Jukir Liar di Alfamart Rusak Mobil Pelanggan, Polisi Tetapkan Tersangka

Melansir Daily Mail, Rabu 16 Juli 2014, Dr Alan Turner, peneliti dari Stony Brook University, Amerika Serikat, menyebutkan banyak fitur terbang yang ditemukan mirip burung seperti tulang berongga, perilaku bersarang, bulu, dan kemungkinan kemampuan terbang. 
Berencana Kuasi Reorganisasi, BUMI Bakal Gelar RUPST dan RUPSLB

"Banyak fitur yang telah lama dikaitkan dengan burung, sebenarnya sudah berkembang dalam dinosaurus jauh sebelum burung pertama kali muncul," jelas Turner. 

Tercatat, selama zaman dinosaurus, mahluk yang dapat terbang dengan baik yaitu burung dan pterosaurus, reptil seukuran pesawat kecil. 

Peneliti beranggapan, meski burung memiliki keturunan dinosaurus, tetapi hewan purba itu telah dianggap lama hidup di tanah.

Mengenai bulu ekor panjang dan sayap empat, diduga membantu menghasilkan stabilitas dan kendali kecepatan saat pendaratan dengan aman. 

Dinosaurus empat sayap yang dikenal sebagai microraptorines, karena terdapat bulu pada kedua kaki dan sayap. 

Bahkan, bulu-bulu yang berkembang dengan baik pada kedua kaki dan tangan telah menyebabkan para ilmuwan bertanya-tanya, apakah makhluk itu benar-benar mampu terbang atau tidak.

"Masul akal kalau microraptorines terbesar memiliki bulu ekor sangat besar, mereka membutuhkan kendali tambahan," ujar penulis utama studi, Dr Michael Habib, dari Universitas Southern California. 
 
Sedangkan peneliti lain, Dr Luis Chiappe dari Natural History Museum Los Angeles, mengatakan fitur terbang pada dinosaurus tak terbatas pada dinosaurus yang sangat kecil, tetapi juga bisa pada dinosaurus dengan ukuran yang lebih besar. 

"Jelas, butuh bukti yang lebih banyak untuk memahami nuansa kemampuan terbang dinosaurus, tetapi changyuraptor adalah lompatan besar ke arah yang benar," ujar Chiappe. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya